Selasa 20 Aug 2019 23:16 WIB

Ini Ongkos dan Antrean Haji di Turki, Jumlahnya Fantastis

Ongkos haji di Turki sepenuhnya ditanggung jamaah.

Direktur Jenderal Penyelenggaran Haji dan Umrah Turki, Ramzi Birjan (kemeja biru) berdiskusi dengan jajaran Kementerian Agama RI di Kantor Urusan Haji Indonesia, Makkah, Selasa (20/8). Kunjungan Ramzi bertujuan untuk mempelajari penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan oleh Indonesia.
Foto: Republika/M Hafil
Direktur Jenderal Penyelenggaran Haji dan Umrah Turki, Ramzi Birjan (kemeja biru) berdiskusi dengan jajaran Kementerian Agama RI di Kantor Urusan Haji Indonesia, Makkah, Selasa (20/8). Kunjungan Ramzi bertujuan untuk mempelajari penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan oleh Indonesia.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH— Antrean berhaji di Turki ternyata mencapai lebih dari 25 tahun dengan biaya tanpa subsidi dari pemerintahnya atau mencapai 4.000 dolar AS perorang.

General Director of Hajj and Umrah Services Turki Remzi Bircan bersama timnya berkunjung ke Kantor Urusan Haji Indonesia di Syisyah, Makkah, Selasa (20/8) dan diterima oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) 2019.

Baca Juga

Dalam kunjungannya ke kantor misi haji Indonesia, Bircan menceritakan kesulitannya dalam mengelola manajemen haji di negaranya.

Dia mengatakan dengan jumlah 80 ribu orang yang beribadah haji, pihaknya harus memberikan layanan yang tepat waktu selama musim haji.

Di negara itu, kuota seluruh jamaah hajinya sebanyak 80 ribu orang terbagi 50 ribu haji reguler dan 30 ribu haji khusus.

Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama, Nizar Ali, yang menerima kunjungan delegasi Turki tersebut mengatakan jika dibandingkan dengan Indonesia, jumlah jamaah haji dari Turki hampir seperempat dari seluruh total jamaah haji Indonesia yang berjumlah 231 ribu orang.

“Jumlahnya hanya 2,5 juta kalau dibagi kuota 80 ribu ketemunya sekitar 25 tahun. Jadi lebih panjang antrean Turki dari Indonesia. Kita kan 19 tahun,” katanya.

Sementara dari sisi biaya, berhaji dari Turki juga tercatat lebih mahal padahal jaraknya relatif lebih dekat ke Arab Saudi ketimbang dari Indonesia ke Arab Saudi.

“Kalau dari biayanya lebih mahal karena dari sisi jarak tentu Lebih dekat. Tadi dia mengatakan 4.000 dolar AS sementara kita ini costnya direct dan indirect total cuma 5.000 dolar AS dan mereka tidak ada subsidi dari negara,” kata Nizar.

Di Kota Makkah, jamaah dari Turki menempati pondokan di lima wilayah sementara Indonesia di tujuh wilayah.

Selain itu saat di Madinah, jamaah haji dari Turki tidak berkesempatan melaksanakan ibadah arbain atau shalat 40 waktu karena hanya berada di kota itu selama lima hari.

Sedangkan jamaah dari Indonesia diprogramkan melaksanakan sunah arbain dan berada di Madinah rata-rata 8-9 hari.  

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement