Kamis 01 Aug 2019 10:03 WIB

Menag Apresiasi Kelengkapan KKHI Madinah

KKHI Madinah kini memiliki keunggulan yang lebih baik daripada tahun sebelumnya

Rep: Ali Yusuf/ Red: Hasanul Rizqa
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin bersama delegasi Amirul Hajj 2019 tiba di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi, Selasa (30/07) pukul 16.30 Waktu Arab Saudi (WAS).
Foto: Kemenag.go.id
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin bersama delegasi Amirul Hajj 2019 tiba di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi, Selasa (30/07) pukul 16.30 Waktu Arab Saudi (WAS).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin menilai Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) pada tahun ini lebih baik daripada tahun sebelumnya. Hal itu disampaikan Menag usai meninjau KKHI Madinah di Arab Saudi.

"Saya melihat, kondisi KKHI ini lebih baik dari tahun sebelumnya, dari KKHI yang lama. Alhamdulillah," kata Menag Lukman Hakim Saifudin, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Ihram.co.id, Rabu (31/7).

Baca Juga

Selaku Amirul Hajj, Menag meminta para petugas terus memantau jamaah haji Indonesia. Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyediakan sejumlah KKHI yang berada di dua kota suci, Madinah dan Makkah.

Menag berharap, penyelenggaraan ibadah haji dapat berjalan dengan baik dengan dukungan para petugas kesehatan serta peralatan medis dan obat-obatan yang memadai. "Mudah-mudahan sampai akhir pelaksanaan haji semua persoalan kesehatan bisa diatasi sebaik-baiknya,” ujar dia.

Terpisah, Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusup Singka mengatakan, KKHI Madinah baru diresmikan pada Mei 2019 lalu oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani dan Meteri Kesehatan Nila F Moeloek.

"Bangunan berlantai lima ini berada tidak jauh dari wilayah Masjid Nabawi atau pondokan tempat para jamaah haji Indonesia tinggal selama berada di kota Nabi tersebut," katanya.

photo
Kantor Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Arab Saudi. Gedung enam lantai ini secara khusus melayani perawatan jamaah haji Indonesia. Seluruh pelayanan diberikan secara cuma-cuma.

KKHI Madinah memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap. Di sana, terdapat antara lain Unit Gawat Darurat (UGD)/Intensive Care Unit (ICU) dan ruang perawatan dengan daya tampung yang memadai.

Kelebihan dari KKHI Madinah ini antara lain tersedianya ruang rawat inap yang sudah dipisah antara laki-laki dan perempuan. Selain itu, tersedia pula ruang rawat inap psikiatri.

"KKHI Madinah dapat menampung 70 jamaah haji yang sakit," ungkap Eka.

Ruang UGD dan ICU terletak di lantai dasar, sedangkan sejumlah ruang rawat inap berada di lantai basement. Lantai-lantai berikutnya diperuntukkan bagi ruang perkantoran, depo obat, dan tempat tinggal petugas kesehatan.

"Tempat tidur yang tersedia bagi petugas sebanyak 264 sehingga total kapasitasnya mencapai 334 tempat tidur," katanya.

KKHI Madinah dilengkapi dengan apotek, laboratorium, radiologi, fasilitas rujukan dan tiga ambulans yang selalu siap siaga 24 jam sehari. Tersedia pula poliklinik umum dan poliklinik gigi.

 

Seperti RS Tipe C

Dibandingkan dengan klinik yang lama, Eka mengakui, banyak keunggulan yang dimiliki KKHI baru. Di samping daya tampung yang lebih besar dan akses yang lebih mudah, bangunan yang baru juga telah menjalankan sistem pemisahan zonasi publik dan privat, alur pelayanan, dan jenis pelayanan kesehatan yang lebih lengkap.

"Aspek tata ruang dan kemudahan akses menjadi pertimbangan utama pemindahan KKHI Madinah," katanya.

Dengan demikian diharapkan klinik baru ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi seluruh jemaah haji Indonesia yang membutuhkan. "Ini menunjukkan bahwa Kemenkes benar-benar mendukung penyelenggaraan haji yang dikelola pemerintah. Tujuannya agar jemaah memperoleh pelayanan kesehatan maksimal," katanya.

Eka mengatakan, KKHI Madinah memiliki 80 tenaga kesehatan dan 57 tenaga pendukung kesehatan. Di antara tenaga kesehatan yang bekerja di KKHI Madinah terdiri dari dokter umum, dokter gigi, apoteker, perawat, sanitarian, ahli gizi hingga dokter spesialis.

"Dokter spesialis yang bekerja di sini antara lain spesialis penyakit dalam, paru, jantung dan pembuluh darah, bedah, dan kedokteran jiwa," papar dia.

Eka memastikan, dengan kelengkapan fasilitas, sarana prasarana, layanan dan SDM yang ada dapat dikatakan klinik ini setara dengan rumah sakit tipe C di Indonesia atau seperti RSUD di tingkat kabupaten/kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement