Kamis 29 Aug 2019 17:00 WIB

Dewan: Haji 2019 Secara Umum Baik, Tapi Perlu Perbaikan

Masih perlu perbaikan sejumlah layanan untuk jamaah haji.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah jamaah haji mengantre toilet di Kota Tenda Mina sebelum menuju Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi, Jumat (9/8). Sekitar 2 juta jamaah haji dari berbagai negara akan memulai berwukuf di tempat ini sebagai syarat sah berhaji.
Foto: Amr Nabil/AP
Sejumlah jamaah haji mengantre toilet di Kota Tenda Mina sebelum menuju Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi, Jumat (9/8). Sekitar 2 juta jamaah haji dari berbagai negara akan memulai berwukuf di tempat ini sebagai syarat sah berhaji.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Penyelenggaraan ibadah haji 2019 secara umum dinilai sudah semakin baik. Meski demikian masih ada beberapa fasilitas yang perlu diperbaiki pada penyelenggaraan haji tahun depan.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Sodik Mudjahid, mengatakan, di antara masalah-maslah yang masih muncul dan paling serius pada penyelenggaraan haji tahun ini adalah kapasitas tenda di Mina yang tidak sesuai dengan jumlah jamaah.  

Baca Juga

"Kapasitas tenda di Mina banyak yang tidak sesuai dengan jumlah jamaah," kata Sodik kepada Republika.co.id, Kamis (29/8).  

Sodik mengatakan, karena kapasitas tenda yang tak memenuhi syarat karena kepenuhan. Banyak di antara jamaah tidak mendapat tempat istirahat yang laik untuk digunakan sebagai tempat tidur.  

"Di beberapa maktab banyak jamaah yang lebih nyaman duduk dan tidur di luar tenda karena kapasitas di dalam tenda yang tidak memadai," katanya. 

Menurutnya, jamaah tidur di luar sama saja tidak nyaman karena temperatur di Arab Saudi pada saat puncak haji di atas 40 derajat celcius. Akan tetapi menurut jamaah hal itu lebih baik daripada di dalam. "Yang tempatnya sesak serta alat pendinginya (AC) yang tidak mulus," katanya.

Selain masalah tenda di Mina. Masalah lain yang masih dan banyak ditemukan saat penyelenggaraan ibadah haji adalah pertama, terkait kualitas makanan yang tidak layak dan tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan. "Seperti makanan yang sudah basi karena distribusinya yang terlambat," katanya.

Sodik juga menyesalkan terkait bus shalawat pada 12-15 Zulhijjah yang operasionalnya sudah disetop. Padahal jamaah perlu ke Masjid al-Haram untuk ifadhah yang cukup membebani jamaah jika harus naik kendaraan lain. "Karena sementara taksi sengat mahal karena masih puncak haji," katanya.

Hal-hal kecil yang perlu diperbaiki pada penyelenggaraan ibada haji 2020 adalah AC di tenda Mina dan Arafah yang harus diperbaiki. Karena pada tahun ini, AC di dua tempat itu banyak yang tidak berfungsi.  

Dan fasilitas lain seperti toilet, kran dan pintunya tidak layak pakai karena sudah rusak masih digunakan. Ketersedian dan suplai air minum yang sehat di maktab mina juga belum terdistribusi dengan baik.  

Selain itu, kata Sodik, kualitas pembimbing ibadah di tiap kloter terutama bagi kloter yang tidak ada jamaah dan pembimbing KBIH juga harus diperhatikan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement