Jumat 13 Sep 2019 16:38 WIB

Menkes Pantau Layanan Kesehatan Haji di Makkah dan Madinah

Menkes memastikan layanan kesehatan haji akan tetap terjamin.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
KKHI Madinah memiliki fasilitas kesehatan lengkap. Seperti Unit Gawat Darurat (UGD), Intensive Care Unit (ICU), dan ruang perawatan dengan daya tampung memadai.
Foto: Dok Puskes Haji
KKHI Madinah memiliki fasilitas kesehatan lengkap. Seperti Unit Gawat Darurat (UGD), Intensive Care Unit (ICU), dan ruang perawatan dengan daya tampung memadai.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek, melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi, pada Kamis (12/9). Menkes melihat langsung perkembangan pelayanan kesehatan haji sekaligus mengetahui kondisi kesehatan para jamaah haji Indonesia yang sedang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dan Madinah.

Pada kunjungan kerja ini, Menkes didampingi Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Anung Sugihantono, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Eka Jusup Singka, dan Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kemenkes Acep Sumantri.

Baca Juga

Di KKHI Makkah, Menkes dan rombongan meninjau fasilitas dan ruang perawatan di sana. Di ruang perawatan, Menkes menyaksikan penanganan pasien yang dikembalikan dari beberapa rumah sakit Arab Saudi. Menkes juga menyempatkan diri berdialog dengan pasien dan tenaga kesehatan di ruangan tersebut.

Setelah meninjau KKHI Makkah, Menkes dan rombongan berangkat menuju Madinah. Rombongan langsung menuju KKHI Madinah. Setibanya di lokasi, Menkes mendatangi beberapa bagian yang ada di KKHI mulai dari apotek, laboratorium, ICU hingga ruang rawat inap.

Di ruang rawat inap wanita, Menkes menyapa dan berbincang sejenak dengan beberapa pasien yang sedang menjalani pengobatan. Pada seorang pasien asal Banyumas yang telah ditinggal pulang lebih dulu oleh kloternya, Menkes Nila menghiburnya.

Menkes meyakinkan bahwa tenaga kesehatan di KKHI akan terus menemani dan merawatnya dengan sebaik-baiknya sampai kembali ke keluarganya. Jadi petugas kesehatan akan selalu melayani pasien sampai sembuh. 

“Di sini ada dokter banyak, temannya banyak. Diantar sampai kampung, sampai rumah,” kata Nila. 

Menkes kemudian melanjutkan peninjauan ke ruang perawatan pria. Menkes juga menyampatkan berdialog dengan salah seorang pasien bernama Yusuf bin Sagaf yang berasal dari Sulawesi Tengah. Pasien berusia 70 tahun ini didiagnosis mengidap penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). 

Dalam perbincangan dengan Menkes, Yusuf mengakui bahwa sudah merokok selama 41 tahun. Kepada Menkes, Yusuf berjanji akan berhenti merokok agar paru-parunya tetap sehat. “Bapak merokok ya? Sehari berapa bungkus? Ini akibatnya. Untung sudah berhaji,” kata Menkes.

Atas kedatangan Menkes tersebut, sejumlah pasien tampak gembira. Salah satunya terbukti ketika di akhir perbincangan, Yusuf meminta Menkes untuk berfoto bersama.

Berbagai gangguan kesehatan dialami jamaah haji yang dirawat di KKHI Madinah, antara lain stroke, patah tulang dan penyakit paru. 

Sampai Jumat malam, tercatat ada 10 pasien yang dirawat di KKHI Madinah. Sebagian besar pasien tersebut akan mengikuti program tanazul. Jumlah jamaah haji yang ditanazulkan hingga saat ini (12/9), sudah sebanyak 198 orang.  

Kunjungan kerja Menkes ke Arab Saudi ditutup dengan acara perpisahan dengan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan 2019, Daker Madinah, pada Kamis malam Waktu Arab Saudi di gedung KKHI Madinah.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement