Kamis 03 Oct 2019 12:21 WIB

Haji Tertua Asal Aceh Wafat di RS Saudi

Selama dirawat di ruang ICU, dia menggunakan alat bantu pernapasan.

Jamaah haji Indonesia.
Foto: Darmawan/Republika/MCH2019
Jamaah haji Indonesia.

IHRAM.CO.ID, BANDA ACEH -- Mat Budin bin Abdul Latif (99 tahun) yang merupakan haji tertua asal embarkasi Aceh dalam musim haji 2019 dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit King Faisal Arab Saudi. Kepala Subbagian Informasi dan Humas Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, M Nasril mengatakan informasi meninggalnya Mat Budin disampaikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dokter Jerry melalui pesan singkat.

"Mat Budin meninggal dunia pada Rabu (2/10), pada pukul 15.50 Waktu Arab Saudi," ucapnya, Kamis (3/10).

Baca Juga

Dia menjelaskan, Mat Budin tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 7 yang berasal dari kabupaten Aceh Tamiang, kota Langsa, dan Banda Aceh. Namun, hingga kloter terakhir, yakni 12 tiba di Aceh, Mat Budin juga belum direkomendasi pulang ke Aceh karena masih tidak sadarkan diri.

Mat Budin dirawat di rumah sakit King Faisal sejak 18 Agustus lalu karena diagnosa radang paru-paru kronis (COPD), gagal ginjal kronis (CKD), dan detak jantung yang tidak teratur. "Selama dirawat di ruang ICU (Intensive Care Unit) dia harus mendapatkan alat bantu pernapasan dan pemasangan selang nasogastrik (NGT). Tadi, kita mendapat informasi dari Arab Saudi, Mat Budin sudah meninggal dunia. Insya Allah, akan dimakamkan di Syaraya hari ini," katanya.

Nasri menyebutkan, Mat Budin merupakan jamaah haji tertua dari Aceh dalam musim haji tahun ini. Dia berasal dari Aceh Tamiang. Mat Budin lahir pada 13 Mei 1920. Ia tercatat sebagai warga Dusun Jembatan, Desa Juar, Kecamatan Sekerak, Aceh Tamiang, yang sehari-hari bekerja sebagai petani.

Kata dia, Mat Budin memiliki lima orang anak, yakni dua orang perempuan dan tiga orang laki-laki. Kata Nasril, cita-citanya sederhana, hanya ingin menunaikan rukun Islam yang kelima, yaitu berangkat ke Tanah Suci. Hingga akhirnya dia berangkat meski tidak didampingi istri karena keterbatasan dana.

"Untuk bisa ke Tanah Suci, Mat Budin hanya mengandalkan pekerjaannya sebagai petani.

Dia menanam cabai, terong, dan kacang-kacangan. Dia daftar haji pada 1 Mei 2012 dan telah beberapa kali mengajukan permohonan percepatan keberangkatan dengan alasan lansia," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement