Senin 04 Nov 2019 09:29 WIB

Pusat Kesehatan Haji Susun Kurikulum Panduan untuk Petugas

Kurikulum panduan rencananya digunakan untuk petugas haji 2020.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Kasubdit Pelayanan Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Edi Supriyatna
Foto: republika/ani nursalikah
Kasubdit Pelayanan Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Edi Supriyatna

IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang menyusun kurikulum untuk petugas haji 2020. Kurikulum ini akan dipelajari petugas kesehatan dan petugas di Kementerian Agama (Kemenag) di pelatihan integrasi.   

"Persiapannya sekarang kita sedang membuat intervensi kurikulum dan kurikulum pelatihannya terintegrasi antara Kemenag dan Kemenkes," kata Kasubdit Pelayanan Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Edi Supriyatna, saat berbincang dengan Republika.co.id, Ahad (3/11).  

Baca Juga

Edi menuturkan, dalam penyusunan kurikulum itu ada dua materi, yaitu materi dasar dan materi inti. Dua materi ini akan dipalajari atau dibahas dalam pelatihan terintegrasi antara Kemenkes dan Kemenag.  

"Materi itulah yang kita masuk dari sisi kesehatan kedalam kurikulumnya, sehingga semua peserta bisa terpapar terkait dengan kesehatan penyelenggaraan haji," ujarnya. 

 

Edi mencontohkan, materi dasar itu salah satunya adalah berupa kebijakan-kebijakan atau peraturan perundang-undangan tentang penyelenggaraan haji dan penyelenggaraaan kesehatan haji. 

Materi tentang kesehatan haji ini biasanya disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusup Singka dan sementara kebijakan haji pematerinya dari Kemenag. "Kalau materi inti yang kita usulkan itu ada materi terkait promotif preventif terus terkait dengan kesehatan haji," katanya.  

Edi menuturkan, setelah kurikulum selesai disusun, Pusat Kesehatan Haji akan berkoordinasi dengan Kemenag untuk menetapkan waktu pelatihan integrasi. Seperti tahun-tahun sebelumnya pelatihan dilakukan di masing-masing embarkasi atau 13 embarkasi. "Setelah komunikasi denga Kemenag, kemungkinan pelatihan itu bulan Januari dan Februari," katanya. 

Jadi saat ini, kata dia, sebagai persiapan awal Pusat Kesehatan Haji, sedang merekrut petugas kesehatan dan membuat kurikulum pelatihan terintegrasi antara Kemenag dan Kemenkes.

Setelah menyusun kurikulim Pusat Kesehatan Haji akan menggelar pertemuan dengan Kemenag. "Kita akan berkoordinasi dengan Kemenag menentukan jadwal pelatihan sambil simultan rekrutmen TKHI nya terpilih makan itu yang dipilih pelatihan integrasi itu," katanya.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement