Rabu 06 Nov 2019 07:30 WIB

Puskeshaji: Penyusunan Kurikulum TKHI Tahap Awal Selesai

Penyusunan kurikulum TKHI juga melibatkan Kemenag.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Petugas kesehatan haji sedang merawat seorang jamaah haji yang menderita penyakit gangguan saluran pernafasan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. (Ilustrasi)
Foto: Muhammad Hafil/Republika
Petugas kesehatan haji sedang merawat seorang jamaah haji yang menderita penyakit gangguan saluran pernafasan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Pusat Kesehatan Haji (Puskeshaji) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyelesaikan tahap pertama penyusunan kurikulum pelatihan integrasi untuk tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI). Tim penyusun kurikulum pelatihan integrasi akan kembali melanjutkan penyusunan kurikulum pada 11 November.  

"Pertemuan penyusunan kurikulum pelatihan integrasi untuk TKHI tahap awal telah selesai," kata Kabid Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan dan Fasilitasi Pelayanan Kesehatan Pusat Kesehatan Haji, Indro Murwoko saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (6/11). 

Baca Juga

Indro menyampaikan, penyusunan kurikulum pelatihan integrasi untuk TKHI belum selesai. Tim penyusun masih perlu melengkapi bahan untuk mempertajam materi sesuai dengan standar kediklatan di Kemenkes.  

"Belum finishing, masih perlu dilengkapi dengan beberapa dokumen yang dibuat. Seperti panduan simulasi, modul tiap materi, dan lain-lain," katanya. 

 

Menurut Indro, selama dua hari sejak 4-5 November, tim penyusun kurikulum pelatihan integrasi untuk TKHI telah selesai membuat drafting kurikulum pelatihan. Selain itu, tim juga telah selesai menyusun materi sesuai kediklatan. 

"Selama dua hari itu yang kami lakukan adalah melihat hal-hal mana saja yang perlu dikoreksi, dipertajam ataupun kontennya ditambah," katanya. 

Indro mengatakan, pertemuan penyusunan kurikulum pelatihan integrasi untuk TKHI dilakukan tujuannya membuat konsep pelatihan yang lebih terstruktur, sesuai dengan kaidah-kaidah pelatihan.

Selanjutnya materi yang disusun harus dikoordinasi dengan Kementerian Agama. "Karena materi-materi yang diberikan tidak hanya konten kesehatan tetapi juga konten penyelenggaraan haji," katanya. 

Indro berharap, penyusunan kurikulum pelatihan ini bisa memberikan masukan yang lebih baik lagi terhadap penyelenggaraan haji, terutama di bidang penyelenggaraan kesehatan haji. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement