Senin 09 Dec 2019 18:48 WIB

Komisi VIII Minta Saudi Airlines Turunkan Harga Tiket Haji

Komisi VIII DPR minta penurunan harga tiket haji ke Saudi Airlines.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Komisi VIII DPR minta penurunan harga tiket haji ke Saudi Airlines. Foto: Pesawat Saudi Arabian Airlines
Foto: Alarabiya
Komisi VIII DPR minta penurunan harga tiket haji ke Saudi Airlines. Foto: Pesawat Saudi Arabian Airlines

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Komisi VIII DPR telah meminta maskapai Saudi Airlines tidak menaikan harga tiket pesawat pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020. Permintaan itu disampaikan Komisi VIII saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) secara tertutup.

Hadir dalam RDPU dari pihak maskapai di antaranya Manager Sales Indonesia

Baca Juga

Saudi Airlines Faisal S Saleh Alallah, General Sales Agency Gembong Martadi dan Manager Haji Indonesia Januar.

"Kita dari Komisi VIII pastinya berusaha untuk meminta penurunan harga," kata Anggota Komisi VIII Lisda Hendrajoni saat ditemui Republika setelah RDPU, Senin (9/12).

Lisda mengatakan, pihak Saudi Airlines belum menjawab apakah tiketnya untuk tahun ini bisa diturunkan atau tidak. Tetapi yang pasti kata dia, dari pihak Saudi Airlines mengatakan bahwa mereka tidak ada kenaikan harga.

"Pemerintah juga minta tidak naik harga. Akan tetapi kami dari Komisi VIII minta kalau bisa diturunkan atau harganya sama tapi ada fasilitas-fasilitas yang juga ditingkatkan," ujarnya.

Salah satu fasilitas atau perlengkapan yang perlu ditingkatkan adalah koper dan kain ihram. Dua perlengkapan itulah menurutnya kualitaanya kurang bagus. Seperti koper mudah jebol dan kain ihram tipis.

"Kain ihram itu terlalu tipis. Kalau cowok-cowok itu pakai ihram itu kan tidak pakai celana dalam itu kan harusnya lebih baik. Kemudian koper jebol kita berharap tidak ada kenaikan harga tapi kualitas itu ditingkatkan," katanya.

Selain itu kata dia, yang paling penting yang harus dipersiapkan pihak maskapai Saudi Airlines adalah keselamatan penerbangan. Jangan sampai harga diturunkan tetapi berpengaruh kepada keselamatan penerbangan dan kenyamanan jamaah saat berada di pesawat.

"Pokonya safety first, kemudian service tadi mintakan untuk servis ini parmugari Indonesianya itu diperbanyak," katanya.

Karena jamaah yang naik haji itu rata-rata jamaah yang belum pernah naik pesawat. Kata dia, jamaah Indonesia sama pramugari Garuda saja untuk minta atau ada sesuatu yang kurang di pesawat segan dan takut. Apalagi sama orang kelihatan bule atau kelihatan orang Arab, jamaah Indonesia akan semakin sungkan.

"Sehingga hal-hal seperti itu karena ini akan merupakan rangkaian ibadah yang juga panjang dan memerlukan kekuatan fisik kesehatan sehingga hal-hal kecil pun harus kita perhatikan," katanya.

Jadi kata Lisda dapil Sumatra Barat Partai Nasdem ini meminta kepada pihak maskapai keselamatan, dan service harus dipenuhi. Sehingga perjalanan yang bisa mencapai 10 jam itu membuat jamaah haji Indonesia nyaman.

Ditemui tepisah setelah RDPU, General Sales Agency Gembong Martadi mengatakan, RDPU dengan Komisi VIII itu masih sebatas perencanaan haji, dan belum masuk keperhitungan harga tiket pesawat.

"Hal  lain adalah cuma service. Dan yang mereka tanyakan mengenai bagasi, mengenai air zam-zam, mengenai jumlah pesawat dan sudah kami jawab semua," katanya.

Terkait pertanyaan mengenai air zam-zam, Gembong mengatakan, bahwa setiap tahun air zam-zam itu diangkut menggunakan pesawat yang kosong.  Sehingga oleh-oleh jamaah air zam-zam itu terpisah dengan oleh-oleh jamaah selain air zam-zam.

"Jadi waktu fase pemberangkatan pesawat datang kosong itu bawa air zam-zam," katanya.

Gembong mengakui legislatif di Komisi VIII meminta harga tiket pesawat Saudi Airlines diturunkan untuk penyelenggaraan perjalanan ibadah haji tahun 2020. Gembong mengaku belum bisa menjawab karena itu merupkan kebijakan kantor pusat Saudi Airlines di Arab Saudi.

"Belum tahu karena kan harganya masih di kantor pusat karena di Indonesia ini kita marketingnya jadi semua dapurnya yang ngolah di Jeddah," katanya.

Gembong mengatakan, bahwa Saudi Airlines telah memberikan souvenir kepada jamaah haji. Terkait masalah kualitas dari souvenir yang diberikan masakapai, Gembong tidak menjelaskan.

Akan tetapi, souvenir berupa koper itu tidak termasuk harga tiket alias diberikan secara cuma-cuma khusus untuk jamaah haji yang mendapat jatah menggunakan Saudi Airlines. "Jadi benar-benar free diberikan kepada jamaah," katanya.

Terkait wacana Bandara Kertajati akan digunakan sebagai penerbangan haji tahun 2020, maskapai nasional Saudi Arabia ini mengaku siap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement