IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komnas Haji dan Umrah Mustolih Siradj mengatakan, calon jamaah haji Indonesia sudah mencapai 4,2 juta orang. Hal tersebut mengakibatkan antrean jamaah haji semakin panjang.
"Maka seyogyanya pemerintah terus memperjuangkan kuota haji dari tahun ke tahun bertambah, khusus untuk kuota 2020 mendatang," kata Mustolih saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (12/12).
Kementerian Agama harus mampu memperjuangkan, agar bisa mendapat tambahan kuota setiap tahun. Hal ini pernah disampaikan Presiden Jokowi, kuota untuk jamaah haji Indonesia ditargetkan mencapai 250 ribu orang per tahun.
"Sehingga bisa memangkas antrean dan makin banyak jamaah yang bisa berangkat, khususnya bagi mereka yang lanjut usai (lansia)," katanya.
Maka dari itu, Menteri Agama dan Kedubes RI di Arab Saudi harus bekerja ekstra keras merealisasikan target yang dicanangkan Jokowi. Hanya dengan jalur diplomasi yang meyakinkan penambahan kuota jamaah haji bisa ditambah.
"Ini juga sekaligus ujian perdana menteri agama yang baru dilantik untuk menunjukkan kinerjanya, apakah mampu melebihi menteri pendahulunya yang bisa menambah kuota," katanya.
Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan Indonesia masih bisa mendapatkan jatah jamaah haji pada 2020. Tapi, ia menekankan, itu tidak termasuk ke kuota yang sudah ditentukan, yakni 221 ribu jamaah.
Ia mengungkapkan, Saudi menjelaskan kuota jamaah haji 221 ribu bukan keputusan mereka, melainkan keputusan dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Karenanya, mereka mengaku tidak berani mengganggu kuota itu.
Tapi, Fachrul meyakini, jika Indonesia ingin meminta tambahan jatah jamaah haji akan dikabulkan. Bahkan, ia berpendapat, Saudi akan memberikan jika Indonesia meminta tambahan jamaah 10 ribu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
