Senin 24 Feb 2020 10:35 WIB

Kisah Muslim Inggris Jalan Kaki London-Makkah untuk Haji (1)

Muslim Inggris yang berhaji dengan jalan kaki dari London ingin tunjukkan Islam damai

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Farid Feyadi (40 tahun) seorang Muslim Inggris yang menempuh jarak ribuan mil untuk mencapai Makkah dari London dengan berjalan kaki demi menunaikan ibadah haji.
Foto: Anadolu Agency
Farid Feyadi (40 tahun) seorang Muslim Inggris yang menempuh jarak ribuan mil untuk mencapai Makkah dari London dengan berjalan kaki demi menunaikan ibadah haji.

IHRAM.CO.ID,  ISTANBUL -- Seorang Muslim warga negara Inggris, Farid Feyadi (40 tahun) menempuh jarak ribuan mil untuk mencapai Makkah dari London dengan berjalan kaki. Hal itu dilakukan guna menyemarakkan pesan damai kepada dunia, bahwa Islam adalah agama yang rahmah.

Dilansir dari Anadolu Agency, Senin (24/2), Fayedi merupakan penduduk Kota Manchester, Inggris, dan menamakan aksinya sebagai Walk for Peace. Aksi itu ditujukan untuk menginspirasi generasi muda dan membuktikan kepada dunia bahwa umat Islam itu damai.

Baca Juga

"Sebagai seorang Muslim, saya percaya kita masing-masing adalah duta agama ini, kita memiliki tanggung jawab besar di pundak kita untuk mewakili Islam dan Muslim dalam cara terbaik ke dunia," kata Fayedi.

Fayedi mengatakan, dirinya mencoba melakukan sesuatu dengan sangat damai dan menunjukkan Islam adalah gelombang kedamaian sebagaimana asal nama agama itu berasal. Islam berasal dari kata salam yang berarti kedamaian, keselamatan. Dia pun mengutuk kesan buruk dari sejumlah pihak yang menisbatkan agama Islam sebagai agama yang mengerikan. Salah satunya seprti yang dilakukan oleh ISIS. 

Lebih lanjut, Fayedi menceritakan kisahnya melakukan Walk for Peace dari London ke Makkah. Pada tahap awal, Fayedi melakukan ziarah ke Kota Suci Makkah dengan sepeda, namun kemudian dia memutuskan untuk berjalan kaki begitu dia menemukan orang lain juga melakukan perjalanan dengan cara tersebut.

"Saya katakan jika mereka bisa melakukannya, mengapa saya tidak melakukannya? Jadi, saya memutuskan untuk melakukannya dengan berjalan. Ketika saya memberi tahu teman-teman saya, mereka tidak percaya pada saya," kenangnya.

Bersemangat

Melakukan ziarah dan ibadah haji ke Makkah sejatinya adalah kewajiban bagi Muslim dengan sarana yang memadai. Namun memilih mengnjungi Makkah dengan berjalan kaki, kata dia,  adalah suatu kehormatan dan berkah.

Dia memulai perjalanan ini pada 3 November 2019 silam. Fayedi pun mengaku tidak pernah mengalami perjalanan jauh dengan berjalan kaki, dirinya biasa berpergian dengan pesawat dan kerap memesan hotel yang bagus. Namun begitu, pihaknya mengaku sangat bersemangat melakukan perjalanan spiritual tersebut.

"Aku sangat bersemangat," kata dia.

Dalam proses perjalanannya, begitu dia melakukan perjalanan lima hari dari London ke Dover, di mana hal itu mengharuskannya naik feri ke Calais, Prancis, dia berseru bahwa sangat bersemangat. 

"Saya sangat bersemangat karena saya tidak percaya saya melakukannya," ujar Feyadi.

Bukan hal mudah melakukan perjalanan kaki dengan jarak yang jauh seperti itu. Feyadi bahkan membagkan cerita pengalaman berbahaya saat berkemah di tempat-tempat yang jauh dari pusat kota.

"Saya takut, tetapi kemudian saya memutuskan untuk berkemah di pusat kota atau di mana ada orang yang bisa saya jangkau," tambahnya.

Sejauh ini, ia telah memakai empat pasang sepatu dan sekarang memakai sepatu kelima, bahkan saat ia minum obat dan vitamin setiap malam untuk meredakan rasa sakit di lututnya dari perjalanan yang panjang seharian.

Saat kedatangan musim panas nanti, Feyadi berencana untuk tiba di Kota Suci Makkah, tempat jutaan umat Muslim melakukan perjalanan setiap tahun, pada bulan Juli, saat musim panas yang menyengat menguasai wilayah tersebut.

"Saya telah berjalan sejauh 2.485 mil ke Istanbul. Saya mendorong diri saya dengan sangat keras untuk tiba di Istanbul," katanya.

Kini, ia memiliki sekitar 2.700 kilometer lagi untuk pergi. Setelah Istanbul, dekat sudut paling timur laut Turki, Feyadi berbaris di tenggara ke ibu kota Ankara dan sedang dalam perjalanan ke pusat kota Konya, ke Antalya di pantai Mediterania.

Dari sana, ia akan membuat satu-satunya segmen non-kaki dari perjalanannya, mengejar penerbangan ke Yordania untuk menghindari kekerasan yang berkelanjutan di Suriah dan Irak.

"Saya akan melanjutkan perjalanan saya ke Arab Saudi dari Yordania. Mudah-mudahan, saya akan tiba di bulan Juli," katanya.

Salah satu alasan kedatangannya terlambat, ia menjelaskan, adalah karena cuaca, karena naiknya suhu akan menghalangi dia berjalan dengan kecepatan yang biasa. Menurut perhitungannya, ia telah menganggarkan waktunya dengan baik dan sekitar tiga minggu lebih cepat dari jadwal. Menahan semua ini, Feyadi berharap untuk menginspirasi harapan pada pasien kanker di seluruh dunia.

"Saya seorang yang selamat dari kanker ginjal, saya hidup dengan satu ginjal. Saya melakukan proyek ini dan saya berjalan antara 60 kilometer setiap hari. Semua berkah ini berasal dari Allah. Jika dia tidak membantu, saya tidak akan sampai di sini saya sudah berada di tengah hujan lebat, salju dan air dingin, " katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement