Rabu 15 Apr 2020 09:52 WIB

Tidak Ada Bukti Cuaca Panas Saudi Hambat Penyebaran Covid-19

Covid-19 tetap bisa menginfeksi manusia meskipun di negara dengan suhu yang panas.

Kabah yang sepi dari jamaah di Masjid al Haram, Kota Suci Makkah, Arab Saudi, Sabtu, 7 Maret 2020. Masjid al Haram sepi karena virus corona.
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Kabah yang sepi dari jamaah di Masjid al Haram, Kota Suci Makkah, Arab Saudi, Sabtu, 7 Maret 2020. Masjid al Haram sepi karena virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Umar Mukhtar, Andrian Saputra, Mabruroh

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi Mohammed Abdelali menyatakan, sampai saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa cuaca musim panas membatasi penyebaran wabah virus corona atau Covid-19. Dia menekankan hal ini sebagai respons terhadap rumor yang dipercayai sebagian kalangan.

Baca Juga

Berdasarkan informasi yang dari laman resmi WHO, virus SARS-CoV 2 penyebab Covid-19 tetap bisa menginfeksi manusia meskipun berada di negara dengan suhu yang panas sekalipun. WHO mencatat kasus infeksi Covid-19 tetap terjadi di negara-negara beriklim panas seperti Arab Saudi dan negara di timur tengah lainnya.

Oleh karena itu, WHO menyarankan masyarakat melindungi diri dari Covid-19 dengan cara rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Selain itu setiap orang juga diimbau untuk tidak menyentuh mata, mulut dan hidung terlebih saat tangan kotor.

 

Dalam konferensi pers pekanannya, sebagaimana dilansir dari Asharq Al-Awsat, Abdelali juga mengingatkan kepada para pemuda untuk tidak meremehkan wabah virus Covid-19 ini. Dia menegaskan, virus corona tetap bisa menjangkiti anak-anak muda.

Hingga saat ini, Selasa (14/4) waktu setempat, Arab Saudi mencatatkan 435 kasus baru Covid-19. Abdelali mengatakan total angka kasus Covid-19 di Saudi menjadi 5.369, termasuk 4.407 kasus aktif, yang sebagian besar dalam kondisi stabil. Enam puluh dua berada dalam perawatan intensif.

Sebanyak 889 pasien telah pulih dan delapan telah meninggal, sehingga total kematian akibat corona di Saudi bertambah menjadi 73. Abdelali menjelaskan, sebagian besar yang meninggal sudah menderita masalah kesehatan kronis.

Raja Salman bin Abdul Aziz pada Selasa (14/4) waktu setempat memimpin rapat kabinat melalui telekonferensi. Kabinet Saudi menekankan perlunya semua warga negara dan penduduk untuk serius berkomitmen pada langkah-langkah pencegahan untuk mencegah penyebaran wabah corona. Para menteri juga membahas tindakan pencegahan yang diambil untuk memerangi virus corona.

Kabinet Pemerintahan Arab Saudi memuji kebijakan kerajaan untuk mencairkan 9 miliar riyal atau 2,4 miliar dolar AS guna membayar sebagian dari upah karyawan sektor swasta untuk mencegah perusahaan-perusahaan memecat para stafnya.

"Kabinet juga memuji paket stimulus 120 miliar riyal (31,9 miliar dolar AS), serta inisiatif lain yang diambil Kerajaan untuk mengurangi dampak virus korona terhadap ekonomi," seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (15/4).

Sementara, kabinet juga mengumumkan tentang anggaran yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan juga telah disetujui. Kabinet Arab Saudi juga menambahkan bahwa Kerajaan akan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk memastikan kementerian siap mengamankan pasokan dan peralatan medis, seperti ventilator dan alat pengujian, serta penambahan tempat tidur untuk menampung lebih banyak pasien Covid-19.

Kampanye kesehatan

Demi memerangi Covid-19, Saudi Sports for All Federation (SFA) meluncurkan kampanye kesehatan dan kebugaran melalui platform digital. Sebanyak 4 juta orang di seluruh Kerajaan terlibat dalam kampanye kesehatan dan kebugaran nasional tersebut.

Dilansir dari Arab News, kampanye kesehatan dan keburgaran diluncurkan pada pertengahan Maret dengan judul "Rumah Anda, Gym Anda". Kampanye ini mendorong orang untuk merangkul gaya hidup sehat dan semangat bersatu sebagai kunci utamanya.

Didukung oleh Kementerian Olahraga dan Komite Olimpiade Arab Saudi, inisiatif ini bekerja sama dengan lima pelatih dari berbagai disiplin atletik: Najia Alfadl, Fahad Alsahli, Abdullah Falatah, Aya Alduhaiman dan Ahmad Almosabi. Setiap harinya, mereka akan memposting materi pelatihan yang beragam di media sosial, termasuk CrossFit, pelatihan interval, aerobik, latihan kekuatan dan yoga.

Mereka juga akan terhubung dengan audiens di platform media sosial mereka untuk mempromosikan tujuan kampanye. Warga Saudi dan non-Saudi dari segala usia berpartisipasi.

Presiden SFA Pangeran Khaled bin Alwaleed memuji antusiasme publik dalam mengikuti kampanye kesehatan dan kebugaran ini. Alwaleed bahkan mengaku kewalahan namun tetap bangga.

Menurut Khaled, inisiatif ini adalah tentang bagaimana tinggal di rumah dengan aman namun tetap dapat aktif. "Saling mendukung sebagai bagian dari komunitas Saudi yang sehat dan aktif, menjangkau satu sama lain untuk berbagi kepositifan dan kekuatan dan akhirnya melakukan tugas nasional kita," ujar Khaled.

Pangeran Khaled mengundang orang untuk menandai SFA di latihan rumah mereka dan menggunakan tagar kampanye Arab untuk memotivasi orang lain untuk bergabung dalam kampanye. Nabeel Idrees, seorang penggemar kebugaran dari Alkhobar, mengatakan: "Ini adalah inisiatif yang sangat baik, dan saya berharap untuk melanjutkannya bahkan setelah krisis berakhir," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa inisiatif digital semacam itu memotivasi orang untuk mengatur kehidupan mereka dan mendorong anggota keluarga untuk terlibat dalam kegiatan fisik bersama.

"Namun, komitmen akan pentingnya mempertahankan gaya hidup sehat pada awalnya berasal dari individu," katanya.

photo
10 langkah sistematis Arab Saudi tangani virus Covid 19 - (Pusat Data Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement