'Om Talal' Obati Kerinduan Mahasiswa Saudi Saat Ramadhan

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil

Selasa 05 May 2020 09:15 WIB

'Om Talal' Obati Kerinduan Mahasiswa Saudi Saat Ramadhan. Foto Ilustrasi: Masjid Al-Fatiha di California Foto: VOA 'Om Talal' Obati Kerinduan Mahasiswa Saudi Saat Ramadhan. Foto Ilustrasi: Masjid Al-Fatiha di California

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Selama empat tahun terakhir, Mona Al-Assiri (50 tahun) telah memasak makanan Arab untuk siswa Saudi di California. Al-Assiri dikenal penuh kasih sayang oleh staf dan pelanggannya, dan dipanggil oleh mereka dengan 'Om Talal'.

Penggemar dapurnya mengatakan bahwa masakan Al-Assiri seperti cita rasa di rumah. Ini dapat menjadi pengingat akan hidangan yang dibuat ibu mereka.

Baca Juga

"Kami memasak untuk berbuka puasa dan sahur juga," kata Al-Assiri, dilansir dari Arab News (5/6).

Ia memulai usahanya untuk menghidupi keluarganya setelah kematian suaminya. Terlepas dari pandemi virus corona, Ramadhan ini ia dan rekan-rekan koki terus menyiapkan makanan mereka yang terkenal. Al-Assiri mengungkpkan bagaimana mereka menyesuaikan diri untuk memasok makanan selama pengaturan 'Lockdown'.

"Hidangan yang terakhir berbeda dari yang pertama seperti mash dan grout, sambousek dan sup karena makanan untuk iftar berbeda dari yang sahur, yang sebagian besar adalah nasi dan ayam atau nasi dan daging," kata dia.

Adapun Al-Assiri pindah dari Arab Saudi ke Amerika Serikat (AS) pada 2013. Dapurnya di Anaheim, bagian dari Greater Los Angeles, dan dia menjual makanan itu kepada siswa Saudi yang belajar di sejumlah sekolah dan perguruan tinggi.

Seiring perkembangan bisnis, masakannya dipuji oleh pejabat pemerintah, selebritas, dan bahkan pangeran. Akan tetapi  usahanya menghadapi perlambatan dalam pesanan karena kondisi yang terjadi saat ini.

"Karena virus corona tahun ini kami mengirimkan lebih sedikit makanan, antara 35 dan 40. Selama Ramadhan pada tahun-tahun sebelum 2020, kami tidak punya cukup waktu untuk memenuhi semua permintaan," kata Al-Assiri.

Dia mengatakan, stafnya mengambil tindakan pencegahan ekstra untuk menghindari penyebaran Covid-19 selama pengiriman mereka.

"Tentu saja kita harus berhati-hati karena khawatir akan keselamatan kita dan keselamatan para siswa ketika kita mengirim makanan kita. Ketika kita pergi ke pasar kita selalu memakai sarung tangan dan masker dan memiliki pembersih, dan tetap menjaga jarak satu setengah meter dari yang lain," ucapnya.

Saat ini umat Islam diminta untuk merayakan Ramadhan secara terpisah. Makanan seperti ini merupakan cara untuk tetap terhubung dengan komunitas mereka.

"Pesan saya kepada mereka yang berpuasa adalah bahwa ini adalah bulan ibadah dan puasa dan semakin dekat dengan Tuhan. Kita harus jauh dari rasa iri dan benci tanpa melupakan kekerabatan keluarga. Selama virus corona kita tidak dapat saling mengunjungi, tapi kita bisa bertanya tentang satu sama lain melalui telepon," ucap Al-Assiri.