Ahad 07 Jun 2020 07:39 WIB

Arab Saudi Sambut Upaya Mesir di Konflik Libya

Arab Saudi ingin konflik Libya diselesaikan tanpa campur tangan asing.

Rep: Saudi Gazzette/ Red: Elba Damhuri
Pusat penahanan migran di Tajoura, di timur Tripoli, Libya hancur karena serangan udara, Rabu (3/7).
Foto: AP Photo/Hazem Ahmed
Pusat penahanan migran di Tajoura, di timur Tripoli, Libya hancur karena serangan udara, Rabu (3/7).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH - Arab Saudi menyambut upaya Mesir pada Sabtu untuk ikut menyelesaikan konflik Libya. Kerajaan Arab Saudi menyambut semua upaya internasional yang menyerukan gencatan senjata di negara Afrika Utara itu.

Arab Saudi mendorong upaya perdamaian di Libya kembali ke proses politik sejalan dengan resolusi PBB yang relevan dan berbagai inisiatif, termasuk konferensi Berlin dan Jenewa.

Arab Saudi ingin konflik di kawasan mereda dan keutuhan wilayah negara-negara Arab terjaga serta melindungi mereka dari campur tangan asing. Peran Mesir menjadi penting di sini.

Arab Saudi mendesak semua pihak Libya, dimulai dengan pemerintah Kesepakatan Nasional dan Tentara Nasional Libya, untuk memprioritaskan kepentingan nasional Libya.

Kedua pihak harus segera menghentikan permusuhan dan meluncurkan negosiasi politik komprehensif yang mendesak yang disponsori PBB untuk memulihkan keamanan dan stabilitas Libya dan melindunginya dari campur tangan asing.

Libya menghadapi konflik serius dan perang saudara yang masing-masing pihak mendapat dukungan asing termasuk Turki dan Rusia. Konflik di Libya mirip konflik proxy yang terjadi di Suriah di mana pemain asingnya sama.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement