Rabu 24 Jun 2020 13:30 WIB

Bayi Kembar Tiga di Meksiko Positif Covid-19

Dokter sedang menyelidiki jalur penularan bayi kembar tiga yang positif Covid-19.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Bayi yang baru lahir (ilustrasi). Bayi kembar tiga yang baru lahir di Meksiko positif Covid-19. Dokter menyelidiki kemungkinan Covid-19 bisa ditularkan melalui plasenta selama kehamilan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Bayi yang baru lahir (ilustrasi). Bayi kembar tiga yang baru lahir di Meksiko positif Covid-19. Dokter menyelidiki kemungkinan Covid-19 bisa ditularkan melalui plasenta selama kehamilan.

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Bayi kembar tiga yang belum lama lahir di Meksiko dilaporkan positif terinfeksi virus corona jenis baru (Covid-19). Otoritas kesehatan negara tersebut mengatakan, ini menjadi kasus pertama yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dilansir BBC, para ahli medis sedang menyelidiki apakah Covid-19 bisa ditularkan melalui plasenta selama kehamilan. Bayi kembar tiga tersebut diketahui adalah dua laki-laki dan satu perempuan. Dua di antaranya dilaporkan berada dalam kondisi stabil di sebuah rumah sakit di San Luis Potosi, salah satu negara bagian Meksiko.

Baca Juga

Namun, satu bayi laki-laki saat ini masih belum stabil karena kondisi pernapasannya yang terganggu akibat Covid-19. Komite Keselamatan Kesehatan di San Luis Potosi mengatakan, insiden terkait penyakit menular ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam banyak kelahiran. Kasus bayi kembar yang terinfeksi virus corona jenis baru sejak baru dilahirkan ini akan diselidiki.

"Itu tidak mungkin bahwa mereka (bayi kembar tiga) telah terinfeksi pada saat kelahiran," ujar menteri kesehatan untuk San Luis Potosi, dilansir BBC, Rabu (24/6).

 

Meski demikian, orang tua dari bayi kembar tiga tersebut saat ini sedang diuji untuk mengetahui apakah mereka terinfeksi virus corona jenis baru. Sejauh ini dilaporkan keduanya belum mengalami gejala-gejala Covid-19.

Meksiko telah mencatat hingga 191.410 kasus Covid-19 sejak wabah pertama kali dikonfirmasi di negara itu pada 28 Februari lalu. Sementara itu, jumlah kematian akibat penyakit infeksi virus ini adalah 23.277. Di samping itu, terdapat 144.448 orang yang sembuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement