Ahad 05 Jul 2020 08:15 WIB

Italia Pertimbangkan Langkah Fiskal Pacu Investasi

Pariwisata dan otomotif Italia jadi sektor paling terpukul akibat pandemi Covid-19.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Wisatawan berjalan di lapangan St Mark di Venesia, Italia, Selasa (3/3). Italia mulai mempertimbangkan langkah-langkah untuk memacu investasi. Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan langkah tersebut disiapkan untuk memacu investasi di dua sektor paling terpukul akibat pandemi Covid-19 yakni otomotif dan pariwisata.
Foto: AP Photo/Francisco Seco
Wisatawan berjalan di lapangan St Mark di Venesia, Italia, Selasa (3/3). Italia mulai mempertimbangkan langkah-langkah untuk memacu investasi. Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan langkah tersebut disiapkan untuk memacu investasi di dua sektor paling terpukul akibat pandemi Covid-19 yakni otomotif dan pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia mulai mempertimbangkan langkah-langkah untuk memacu investasi. Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan langkah tersebut disiapkan untuk memacu investasi di dua sektor paling terpukul akibat pandemi Covid-19 yakni otomotif dan pariwisata.

“kita harus mendukung industri yang terkena dampak terburuk seperti otomotif dan pariwisata,” kata Conte dalam konferensi pers dikutip dari Reuters, Ahad (5/7).

Baca Juga

Conte mengatakan pemerintah perlu memikirkan kembali insentif pajak untuk mendukung investasi digital di masa depan. Dia memastikan, pemerintah akan mulai bekerja pada reformasi pajak yang komprehensif mulai pekan depan.

Fiat Chrysler Automobiles NV (FCA) mencatat industri otomotif Italia menyumbang 6,2 persen dari produk domestik bruto Italia. Pada Jumat (3/7), Parlemen Italia juga  memberi lampu hijau untuk paket insentif untuk mendorong penjualan mobil mesin pembakaran canggih serta kendaraan listrik dan hibrida.

Sementara itu, menurut data PBB, Italia merupakan negara kelima yang paling banyak dikunjungi di dunia. Dewan Perdagangan dan Pariwisata Dunia mengatakan pariwisata berkontribusi sekitar 13 persen terhadap PDB Italia. Rahayu Subekti

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement