Ibu Ninis (39) membersihkan produk souvernir di Sanggar Punokawan, Desa Wisata Krebet, Pajangan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (15/7). Sejak empat bulan lalu hampir tidak ada pesanan, kini Sanggar Punokawan sudah menerima kembali pesanan souvernir. Berbagai macam souvernir acara dan pernikahan tersedia di sini, mulai Rp 10 ribuan hingga ratusan ribu tergantung bentuk dan ukuran. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Pengunjung mengambil contoh produk souvernir di Sanggar Punokawan, Desa Wisata Krebet, Pajangan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (15/7). Sejak empat bulan lalu hampir tidak ada pesanan, kini Sanggar Punokawan sudah menerima kembali pesanan souvernir. Berbagai macam souvernir acara dan pernikahan tersedia di sini, mulai Rp 10 ribuan hingga ratusan ribu tergantung bentuk dan ukuran. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Aneka contoh produk souvernir dipajang di Sanggar Punokawan, Desa Wisata Krebet, Pajangan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (15/7). Sejak empat bulan lalu hampir tidak ada pesanan, kini Sanggar Punokawan sudah menerima kembali pesanan souvernir. Berbagai macam souvernir acara dan pernikahan tersedia di sini, mulai Rp 10 ribuan hingga ratusan ribu tergantung bentuk dan ukuran. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Ibu Ninis (39) membersihkan produk souvernir di Sanggar Punokawan, Desa Wisata Krebet, Pajangan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (15/7). Sejak empat bulan lalu hampir tidak ada pesanan, kini Sanggar Punokawan sudah menerima kembali pesanan souvernir. Berbagai macam souvernir acara dan pernikahan tersedia di sini, mulai Rp 10 ribuan hingga ratusan ribu tergantung bentuk dan ukuran. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Ibu Ninis (39) membersihkan produk souvernir di Sanggar Punokawan, Desa Wisata Krebet, Pajangan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (15/7). Sejak empat bulan lalu hampir tidak ada pesanan, kini Sanggar Punokawan sudah menerima kembali pesanan souvernir. Berbagai macam souvernir acara dan pernikahan tersedia di sini, mulai Rp 10 ribuan hingga ratusan ribu tergantung bentuk dan ukuran. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Ibu Ninis (39) membersihkan produk souvernir di Sanggar Punokawan, Desa Wisata Krebet, Pajangan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (15/7). Sejak empat bulan lalu hampir tidak ada pesanan, kini Sanggar Punokawan sudah menerima kembali pesanan souvernir. Berbagai macam souvernir acara dan pernikahan tersedia di sini, mulai Rp 10 ribuan hingga ratusan ribu tergantung bentuk dan ukuran. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Aneka macam produk souvernir dipajang di Sanggar Punokawan, Desa Wisata Krebet, Pajangan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (15/7). Sejak empat bulan lalu hampir tidak ada pesanan, kini Sanggar Punokawan sudah menerima kembali pesanan souvernir. Berbagai macam souvernir acara dan pernikahan tersedia di sini, mulai Rp 10 ribuan hingga ratusan ribu tergantung bentuk dan ukuran. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Ibu Ninis (39) membersihkan produk souvernir di Sanggar Punokawan, Desa Wisata Krebet, Pajangan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (15/7). Sejak empat bulan lalu hampir tidak ada pesanan, kini Sanggar Punokawan sudah menerima kembali pesanan souvernir. Berbagai macam souvernir acara dan pernikahan tersedia di sini, mulai Rp 10 ribuan hingga ratusan ribu tergantung bentuk dan ukuran. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Pengrajin membersihkan kerajinan batik kayu di industri kerajinan batik kayu Sanggar Punokawan Krebet, Sendangsari, Pajangan, Bantul, D.I Yogyakarta, Rabu (15/7/2020). Pengrajin mengaku beberapa pekan terakhir mulai ada pengunjung yang datang ke desa wisata Krebet dan berbelanja kerajinan batik kayu setelah beberapa bulan sepi akibat pandemi COVID-19. (FOTO : Antara/Andreas Fitri Atmoko)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sejak empat bulan lalu hampir tidak ada pesanan, kini Sanggar Punokawan di Desa Wisata Krebet, Pajangan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (15/7), sudah menerima kembali pesanan souvernir.
Berbagai macam souvernir acara dan pernikahan tersedia di sini, mulai Rp 10 ribuan hingga ratusan ribu tergantung bentuk dan ukuran.