Ahad 19 Jul 2020 14:22 WIB

Khofifah Siap Dongkrak Kunjungan Wisatawan Domestik ke Jatim

Khofifah mengakui terjadi penurunan turis secara drastis ke Jatim akibat Covid-19.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tatanan normal baru memberikan harapan bagi industri pariwisata Jatim untuk bangkit, setelah terpuruk akibat wabah Covid-19. Memasuki era kenormalan baru tersebut, Khofifah menyatakan bakal lebih agresif mengincar wisatawan domestik buat memulihkan sektor pariwisata, terutama di Kawah Ijen dan Kawasan Bromo Tenger Semeru (BTS).

"PR kita adalah menarik sebanyak-banyaknya turis domestik namun dengan sejumlah persyaratan ketat. Karena jangan sampai ini menimbulkan persoalan baru," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Ahad (19/7).

Baca Juga

Khofifah mengakui, selama pandemi Covid-19 terjadi penurunan drastis terhadap angka kunjungan wisata di Jatim. Bahkan pada Juni 2020, tidak ada satu pun wisatawan mancanegara yang berkunjung. Sementara pergerakan wisatawan domestik, pada Juni 2020 diketahui menurun hingga 79 persen jika dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.

Pada Juni 2019, jumlah wisawatan domestik yang berkunjung ke Jatim mencapai 44,4 juta orang. Sementara pada Juni 2020 jumlahnya hanya 9,4 juta orang. Menurut Khofifah, situasi ini membuat pariwisata menjadi sektor paling terpukul akibat wabah Covid-19 yang berkepanjangan.

"Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang sangat terdampak akibat pandemi ini. Tidak cuma tempat wisatanya saja, tapi juga instrumen pendukung lain seperti hotel, tempat oleh-oleh, pelaku UMKM, transportasi wisata, dan lain sebagainya," ujarnya.

Khofifah mengatakan, Jawa Timur saat ini dalam masa transisi menuju normal baru. Beberapa destinasi wisata sudah mulai beroperasi, meski jumlah pengunjung dibatasi 10 hingga 20 persen dari kapasitas maksimum. Objek wisata yang kembali beroperasi pun diwajibkan menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Kami berharap kuartal ketiga 2020 pandemi ini bisa teratasi seluruhnya. Sehingga promosi wisata bisa kembali dilakukan dan angka kunjungan wisata bisa meningkat," kata dia.

Khofifah menambahkan, Pemprov Jatim tidak mematok target tertentu terhadap angka kunjungan wisata. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah pemulihan ekonomi masyarakat dengan protokol kesehatan yang harus dijaga.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jatim, Sinarta mengatakan, ada beberapa dserah yang menyatakan kesiapannya kembali membuka tempat wisata setelah tutup akibat wabah Covid-19. Di antara adalah Kabupaten Banyuwangi, Kota Batu, Kabupaten Pacitan, dan Blitar.  "Dari hasil koordinasi dengan kabupaten/kota, sampai hari ini sudah ada 111 daya tarik wisata yang sudah kembali buka," ujarnya. Dia berharap, dengan kembali dibukanya objek-objek wisata di Jatim, ekonomi masyarakat dapat bisa segera pulih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement