REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi di Kota Solo terus melakukan penelusuran (tracing) virus terhadap 2.000-an karyawan rumah sakit pascaditemukannya kasus positif Covid-19 di tenaga kesehatan (nakes) pada 11 Juli 2020. Seperti diketahui klaster RSUD dr Moewardi bermula dari adanya 25 tenaga kesehatan yang juga mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sebelas Maret (UNS) dinyatakan positif Covid-19.

Selain tenaga kesehatan, rumah sakit milik Pemprov Jateng tersebut juga mencatat adanya kasus Covid-19 pada staf administrasi. Secara kumulatif, jumlahnya mencapai seratusan orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Direktur RSUD dr Moewardi Solo, Cahyono Hadi, mengatakan, selain PPDS, ada staf administrasi dan perawat yang dinyatakan positif Covid-19. Tenaga kesehatan tersebut diketahui melakukan kontak dengan beberapa staf administrasi. Sedangkan untuk jajaran direksi, Cahyono memastikan semuanya negatif Covid-19.

"Sekitar seratusan lebih. Termasuk tenaga kesehatan PPDS, perawat dan staf administrasi," terang Cahyono kepada wartawan, Rabu (22/7).

Dari jumlah tersebut, sebagian besar sudah dinyatakan sembuh setelah hasil uji usap (swab) secara polymerase chain reaction (PCR) dinyatakan negatif. "Perlu diketahui sudah banyak yang sembuh, yaitu dengan diulang swab menjadi negatif. Sebagian besar sudah negatif dan pulang ke rumah," jelasnya.

Menurutnya, penelusuran internal terhadap karyawan dilakukan secara bertahap. Karyawan yang sudah melakukan uji usap diminta melakukan karantina mandiri sambil menunggu hasil tes swab keluar. "Dilakukan tracing dan tes tenaga RSUD dr Moewardi yang diperiksa swab Senin (21/7) ada 33 orang. Hasilnya ada empat yang dinyatakan positif dan dilakukan isolasi di RSUD dr Moewardi," paparnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika