Rabu 05 Aug 2020 00:04 WIB

DMI Ajak Ubah Masjid Jadi Tempat Bermain Anak

Mendekatkan anak dengan masjid perlu dilakukan dengan cara yang dimengerti anak.

Anak-anak belajar dan mengerjakan tugas sekolah secara daring di serambi Masjid At-Taqwa, Dusun XIV, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (3/8). Masjid At-Taqwa menyediakan internet gratis untuk membantu kegiatan belajar anak-anak yang sekolah SD dan SMP.  Jaringan internet gratis sedekah warga ini selain untuk membantu warga sekitar juga memakmurkan masjid. Sebanyak 10 hingga 14 anak memanfaatkan internet gratis ini dari pagi hingga jelang Shalat Dzuhur.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Anak-anak belajar dan mengerjakan tugas sekolah secara daring di serambi Masjid At-Taqwa, Dusun XIV, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (3/8). Masjid At-Taqwa menyediakan internet gratis untuk membantu kegiatan belajar anak-anak yang sekolah SD dan SMP. Jaringan internet gratis sedekah warga ini selain untuk membantu warga sekitar juga memakmurkan masjid. Sebanyak 10 hingga 14 anak memanfaatkan internet gratis ini dari pagi hingga jelang Shalat Dzuhur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PP Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Ad Daruquthni mengatakan tempat ibadah umat Islam agar dapat menjadi tempat bermain (play station) atau ramah terhadap anak. Tujuannya supaya anak dekat dengan masjid.

"Masjid agar menjadi tempat play station. Jangan larang anak main di masjid. Play station ini artinya di masjid ada permainan mendidik bukan diisi dengan dingdong atau game online," kata Imam saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (4/8).

Baca Juga

Dia mengatakan masjid yang ramah anak akan mendekatkan mereka dengan tempat ibadah dan agama. Karena sejatinya masjid bukan saja menjadi tempat shlat, tetapi juga sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat.

Menurut dia, anak di masa kini banyak yang semakin jauh dari masjid. Alasannya, takmir tidak berupaya menginternalisasi masjid sebagai tempat yang menyenangkan.

Masjid sebagai tempat bermain, kata dia, bukan diterjemahkan "saklek" mengubah tempat ibadah untuk area permainan. Akan tetapi, sebaiknya masjid memiliki fungsi pusat pendidikan anak-anak yang menyenangkan.

''Jadi play station ini tidak lagi berupa gadget yang merusak, tapi jadikan masjid sebagai pusat bermain. Ini juga bisa meregenerasi anak-anak masjid menjadi anak-anak terbaik bagi bangsa nantinya,'' katanya.

Empat dekade lalu, lanjut dia, anak-anak biasa berkumpul dengan masjid untuk berbagai aktivitas. Masjid berfungsi sebagai pusat kegiatan komunitas sehingga dapat makmur. Selain itu, anak selain belajar agama juga bermain secara proporsional di masjid.

Dia mengatakan pemandangan masjid yang ramai oleh kegiatan anak merupakan pemandangan yang biasa. Sementara saat ini masjid menjadi sepi terlebih di musim Covid-19.

Kini, kata dia, masjid memiliki kecenderungan terasingkan dari anak-anak. Perlu upaya kreatif agar masjid kembali dekat dengan anak-anak sebagai generasi penerus umat dan masyarakat.

DMI, kata Imam, saat ini terus mencanangkan program menghidupkan 25 ribu Pendidikan Anak Usia Dini di masjid, sehingga menguatkan peran masjid. Sementara itu, Ketua PP DMI M Natsir Zubaidi mengajak masjid yang memiliki kapasitas agar dapat memasang pemancar internet (wifi) yang dapat diakses gratis oleh siswa untuk membantu mereka belajar jarak jauh di masa Covid-19.

"Masjid hendaknya bisa memasang wifi guna bantu anak usia sekolah untuk belajar di masa pandemi Covid-19 ini," kata dia. Dia mengatakan dengan pemasangan wifi tersebut, dapat membantu anak-anak usia sekolah yang kini diharuskan belajar jarak jauh, sementara fasilitas mereka belum memadai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement