REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sejumlah pemilik biro travel anggota Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi) kini terpaksa banting setir membuka usaha baru agar bisa bertahan hidup. Bahkan, beberapa di antaranya sekarang berjualan sepeda.
Ketua Umum Sapuhi Syam Resfiadi, mengatakan, biro travel umroh sudah kehilangan pemasukan selama enam bulan terakhir karena ditutupnya ibadah umroh. Walhasil, sebagaian kantor mereka ditutup dan karyawannya dirumahkan. Sapuhi beranggotakan 240 lebih biro travel umroh.
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, kata dia, para pemilik biro travel itu kini beralih ke usaha lain. "Mulai dari usaha oleh-oleh umroh, masakan arab, hingga frozen food. Ada juga yang jualan sepeda, ada yang sepeda Brompton, macam macam lah," kata Syam kepada Republika, Rabu (26/8).
Menurut Syam, penghasilan dari usaha baru tak seberapa. Belum bisa menutupi pembiayaan operasional minimum biro travel seperti sewa ruko dan tagihan listrik.
"Ini hanya cukup untuk bertahan hidup pribadi pemilik saja. Untuk kebutuhan rumah saja, ya gimana sudah tidak ada pemasukan dari umroh, tapi keluarga tetap butuh biaya," ujar Syam.
Oleh karenanya, ia berharap ibadah umroh bisa segera dibuka kembali oleh Pemerintah Arab Saudi. Untuk diketahui, ibadah umroh telah ditutup sejak 27 Februari lalu akibat pandemi Covid-19.