Kamis 27 Aug 2020 15:35 WIB

Sungai Masjid Istiqlal akan Jadi Wisata Air

LIPI bertugas menjernihkan air sungai Masjid Istiqlal.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Sungai Masjid Istiqlal akan Jadi Wisata Air. Suasana halaman Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis (27/8/2020). Renovasi Masjid Istiqlal telah rampung 100 persen.
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Sungai Masjid Istiqlal akan Jadi Wisata Air. Suasana halaman Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis (27/8/2020). Renovasi Masjid Istiqlal telah rampung 100 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Istiqlal yang awal pembangunannya dimulai sejak era Presiden Sukarno lokasinya dikelilingi sungai. Sungai yang awalnya nampak keruh ini akan dijernihkan dan diubah menjadi tempat wisata air.

Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof KH Nasaruddin Umar mengatakan, awalnya sungai yang mengelilingi Masjid Istiqlal kotor dan bau. Sekarang sungai tersebut sudah digali dan didandani.

Baca Juga

"Bekerja sama kami dengan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) akan menjernihkan air (sungai menjadi) bening dan akan menjadi pusat wisata air di tengah Jakarta," kata Kiai Nasaruddin saat konferensi pers peluncuran E-Istiqlal di Masjid Istiqlal, Kamis (27/8).

Ia mengatakan, LIPI sudah melakukan survei terhadap sungai yang mengelilingi Masjid Istiqlal. Selain itu, Masjid Istiqlal menyediakan air bersih siap minum di berbagai tempat.

"Jadi nanti seperti di Makkah dan Madinah, ada air gratis untuk diminum, Insya Allah air itu lebih sehat," katanya.

Masjid Istiqlal juga dilengkapi dengan basement yang luas sekali. Lokasinya berada di antara Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal. Jadi basement itu dikelola secara profesional. Jamaah dari Gereja Katedral pada hari-hari tertentu bisa menggunakan basementnya. 

"Jadi ini (basement) lambang toleransi," ujarnya.

Kiai Nasaruddin mengatakan, pohon-pohon di Masjid Istiqlal tidak ditebang tapi dibenahi. Sound system masjid juga sangat bersih suaranya. Area masjid dipasang 140 CCTV dan di menara masjid juga dipasang CCTV sehingga bisa melihat Jakarta dari atas yang gambarnya ditampilkan dalam monitor besar.

Di ruang utama masjid ada dua monitor besar karena dindingnya dibuat berlubang dan tidak dihiasi kaligrafinya. Dinding ini akan menjadi semacam monitor raksasa.

"Sehingga orang akan melihat siapa yang sedang khutbah dengan wajah yang sangat besar (di monitor), presentasi mereka juga bisa dilihat," jelasnya.

Kiai Nasaruddin juga menjelaskan gambaran Masjid Istiqlal kedepan yang akan didesain agar semakin nyaman dan indah dipandang. Ia juga berharap 800 ribu masjid di Indonesia berkiblat pada manajemen Masjid Istiqlal.

"Insya Allah kami akan berbagi apa yang dimiliki Istiqlal itu bisa dinikmati juga oleh seluruh masjid dengan membangun jaringan," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement