REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Dr. Mohammad Saleh Banten, mengumumkan rincian baru rencana dimulainya kembali umrah, Senin (21/9). Arab Saudi disebut secara bertahap akan membuka umrah bagi umat Muslim.
Ia menyebut, saat ini Arab Saudi sedang dalam proses melanjutkan umrah secara bertahap, dengan mengambil tindakan pencegahan kesehatan mengingat pandemi virus Covid-19 sedang berlangsung.
"Rencana tersebut akan didasarkan pada solusi teknis yang memungkinkan perusahaan dan institusi mengembangkan layanan mereka dan memasarkannya secara lokal dan global," ujarnya dilansir di Asharq Al-Awsat, Selasa (22/9).
Solusi ini, menurut Menteri Banten, akan bergantung pada aplikasi Umrah khusus yang disiapkan kementerian. Calon jamaah dapat mengajukan permintaan untuk melakukan perjalanan Umrah melalui portal tersebut.
Kementerian Haji dan Umrah juga disebut akan mendukung investor dan pekerja di sektor ini. Di tengah pandemi dan selama fase transisi, Kementerian akan berusaha membantu perusahaan dan lembaga umrah berkembang menjadi entitas ekonomi yang kuat.
Adapun perusahaan yang berkecimpung di sektor umrah, disebut melayani sekitar 16 juta jamaah. Jamaah berasal dari dalam Kerajaan, warga negara Saudi maupun ekspatriat, serta penduduk luar negeri.
"Kami bercita-cita menyambut 30 juta jamaah setiap tahun pada 2030,” kata dia.