Kamis 24 Sep 2020 08:00 WIB

Pidato Menyentuh BTS di Sidang Umum PBB

Untuk kali kedua, BTS berkesempatan pidato di Sidang Umum PBB.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Personel BTS ketika hadir di Youth Day, Korea Selatan, 19 September. Di Sidang Umum PBB pada 23 September, BTS membagikan pesan harapan agar semua orang melepaskan diri dari keputusasaan saat dihantam pandemi Covid-19.
Foto: EPA
Personel BTS ketika hadir di Youth Day, Korea Selatan, 19 September. Di Sidang Umum PBB pada 23 September, BTS membagikan pesan harapan agar semua orang melepaskan diri dari keputusasaan saat dihantam pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — BTS menyampaikan pidato di Sidang Umum PBB ke-75 untuk memotivasi semua orang tetap berjuang selama pandemi Covid-19. Pada 23 September, BTS membagikan pesan harapan sebagai bagian dari pertemuan tingkat tinggi Group of Friends of Solidarity for Global Health, yang diluncurkan Korea Selatan pada 2020 untuk membahas masalah keamanan kesehatan, seperti Covid-19.

Kelompok itu melibatkan 40 negara anggota PBB dengan Korea Selatan, Denmark, Sierra Leone, Qatar, dan Kanada sebagai ketua bersama. Ini adalah kedua kalinya BTS berbicara di Sidang Umum PBB.

Baca Juga

Sebelumnya, mereka memberikan pidato pada upacara peluncuran Generasi Tak Terbatas (Generation Unlimited) Unicef pada Sidang Umum PBB ke-73 pada 2018. Mulai 2017, BTS bekerja sama dengan Unicef dalam kampanye “Love Myself” untuk mengakhiri kekerasan terhadap anak muda.

Dilansir Soompi pada Rabu (23/9), pidato BTS di Sidang Umum PBB ke-75 bertujuan menyampaikan pesan “Ayo Hidup di Dunia Baru.” Pesan itu mendorong semua orang melepaskan diri dari keputusasaan dan saling mendukung dalam solidaritas yang hangat.

 

Para anggota memulai dengan berbicara tentang bagaimana pandemi Covid-19 memengaruhi mereka, seperti membatalkan tur dunia dan rencana lainnya. Kehidupan para member hanya terbatas pada kamar mereka.

"Saya mendongak dan tak bisa melihat bintang di malam hari," kata leader BTS, RM.

"Saya merasa putus asa. Semuanya berantakan. Saya hanya bisa melihat ke luar jendela," ujar Jimin.

Jika sebelumnya Jimin menari dan menyanyi ke berbagai belahan dunia, kini dunianya menyusut hanya di kamar saja. "Kemudian, teman-teman saya memegang tangan saya. Kami saling menghibur dan membicarakan tentang apa yang bisa kami lakukan bersama," kata Jimin melanjutkan.

Suga menggambarkan bagaimana hidupnya menjadi sederhana untuk pertama kalinya sejak debut. Meskipun bukan waktu yang diinginkan, tapi momen ini ternyata sangat berharga.

"Saat sedang tur, saya berdiri di bawah sorotan cahaya terang di tengah sorakan keras penggemar, tapi malam hari di kamar, duniaku hanya beberapa langkah. Ruangan itu kecil, tapi duniaku dan dunia kita menjangkau jauh dan luas. Di dunia ini, kami memiliki instrumen kami, telepon pintar kami, dan penggemar kami," ujar Suga.

"Tapi kali ini terasa beda. Rasanya lebih sepi dan kecil," kata V melanjutkan. Dia beranggapan pemikiran itu mungkin karena dirinya sulit membayangkan perubahan yang terjadi.

"Saya frustasi dan depresi, tapi saya mencatat, menulis lagu, dan memikirkan siapa saya? Saya berpikir, "Jika saya menyerah di sini, maka saya bukanlah bintang dalam hidupku. Inilah yang akan dilakukan oleh orang luar biasa'," ujar V menambahkan.

J-Hope mengatakan, dengan berbagai emosi yang dimiliki BTS, ketujuh anggota mulai membuat musik bersama. "Dari sinilah musik itu berasal dan ini membuat kami jujur. Hidup kami tak bisa diprediksi. Kami tak tahu jawabannya. Saya tahu ke mana ingin pergi, tapi tak tahu bagaimana bisa sampai ke sana. Yang saya lakukan untuk sampai di sini adalah memercayai diri sendiri, melakukan yang terbaik, dan mencintai apa yang saya lakukan," kata J-Hope.

"Saya menemukan lagi orang yang saya cintai. Anggota lain, keluargaku, teman-temanku. Saya menemukan musik yang aku suka, dan menemukan diriku sendiri. Berpikir tentang masa depan dan berusaha keras itu penting, tapi hargai diri sendiri, semangati diri sendiri, dan menjaga diri sendiri bahagia adalah hal paling penting," ujar Jin.

Baginya, penting untuk menghargai "aku", "kamu", dan "kita" seperti pesan dari kampanye "Cintai Diriku" dan single terbaru "Dynamite".

"Suatu malam, kami bekerja bersama. RM bilang tak bisa melihat bintang lagi, tapi saya melihat wajah saya terpantul di jendela. Saya melihat semua wajah kami. Lagu kami menjadi cerita yang ingin kami ceritakan satu sama lain. Kita hidup dengan ketidakpastian, tapi sungguh, tidak ada yang berubah. Jika ada yang bisa saya lakukan, jika suara kami dapat memberi kekuatan pada orang-orang, maka itu yang kami ingin dan itu yang akan terus kami lakukan,” kata Jungkook.

"Saat aku mulai merasa tersesat, saya ingat wajah saya di jendela, seperti yang dikatakan Jungkook. Saya ingat kata-kata yang saya ucapkan di sini dua tahun lalu, 'Cintai dirimu, bicaralah tentang dirimu sendiri.' Sekarang, lebih dari sebelumnya, kita harus mencoba mengingat siapa kita dan menghadapi siapa kita. Kita harus mencoba mencintai diri kita sendiri dan membayangkan masa depan,” ujar RM.

RM memastikan BTS akan selalu ada bersama orang-orang. “Hari esok kita mungkin gelap, menyakitkan, sulit, dan kita mungkin tersandung atau jatuh. Tapi, bintang bersinar paling terang saat malam tergelap. Dan, jika bintang-bintang tersembunyi, kami akan membiarkan cahaya bulan membimbing kami. Jika bulan pun gelap, biarkan wajah kita menjadi cahaya yang membantu kita menemukan jalan kita,” kata RM.

Karena itu, RM mengajak orang-orang kembali membayangkan dunianya. “Kita lelah berkumpul bersama, tapi mari kita bermimpi lagi. Mari kita bermimpi tentang masa depan, ketika dunia kita bisa keluar dari kamar kecil kita lagi. Ini mungkin terasa seperti selalu malam dan kita akan selalu sendiri, tapi malam selalu paling gelap sebelum fajar menyingsing,” ujar RM.

Para anggota mengakhiri video berdurasi tujuh menit 12 detik itu dengan mengatakan, "Hidup terus berjalan. Ayo hidup".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement