Ahad 27 Sep 2020 15:46 WIB

Bantu Ekonomi Petani, Salimah dan HI Dorong Harga Sayuran

Gerakan kemanusiaan ini untuk membantu petani yang merugi pascapanen sayuran

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Bantu penguatan ekonomi petani sayur, Persaudaraan Muslimah (Salimah) Kota Semarang bersama dengan Human Initiative (HI) Jawa Tengah bantu pemasaran hasil tanam petani Ngablak, Kabupaten Magelang.
Foto: istimewa
Bantu penguatan ekonomi petani sayur, Persaudaraan Muslimah (Salimah) Kota Semarang bersama dengan Human Initiative (HI) Jawa Tengah bantu pemasaran hasil tanam petani Ngablak, Kabupaten Magelang.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Bantu penguatan ekonomi petani sayur, Persaudaraan Muslimah (Salimah) Kota Semarang bersama dengan Human Initiative (HI) Jawa Tengah bantu pemasaran hasil tanam petani Ngablak, Kabupaten Magelang.

Kegiatan tersebut diinisiasi sebagai gerakan kemanusiaan dalam membantu mendorong kesejahteraan para petani sayur, yang masih menghadapi persoalan jatuhnya harga pascapanen berbagai jenis sayuran.

Selain itu, para petani sayur di wilayah Kecamatan Blabak tersebut juga masih menghadapi situasi yang serba sulit akibat dampak pandemi Covid-19, yang sudah berlangsung sejak Maret tahun 2020 lalu.

Ketua Salimah Indah Suryani Wijayanti mengungkapkan, selama ini, para petani sayur di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang bisa menikmati hasil secara maksimal. Karena para tengkulak dan pengepul menghargai sayuran hasil panen para petani dengan harga yang sangat murah. "Sehingga tak sedikit dari petani pembudidaya sayuran yang merugi,"  katanya, Ahad (27/9).

Ia juga mengungkapkan, gerakan kemanusiaan dan pemberdayaan kepada petani sayur di Kecamatan Ngablak tersebut, telah berjalan untuk yang kedua kalinya, selama masa pandemi Covid-19 ini. Sayur yang diambil dari Ngablak, Magelang  ditawarkan dengan harga program dari petani yang telah dihitung dengan cermat agar mereka mendapat keuntungan yang layak untuk mengembangkan usahanya.

Sayuran hasil budidaya para petani yang ditawarkan terdiri dari berbagai jenis, antara lain seperti brokoli, pokcoy, tomat, kentang, cabe, terong, sawi dan sebagainya. Mekanismenya, Salimah menawarkan program penjualan hasil panen tersebut melalui majelis taklim, PKK serta dasa wisma (dawis) yang ada di lingkungan sekitarnya. Sedangkan untuk menjaga kepercayaan masyarakat, petani sayur selalu berusaha menanam sayur yang berkualitas dengan menjaga hasil panennya.

Kiat tersebut sangat membantu para petani dan upaya ini juga menggambarkan bahwa dalam masa pandemi covid-19, ternyata empati masyarakat dalam gerakan saling membantu para petani sangat besar. “Ternyata minat masyarakat dalam membantu sesama walau dalam kondisi berat seperti ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehdupan para petani,” tambah Indah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement