Ahad 11 Oct 2020 18:44 WIB

Ditanya Soal Kompetisi, Pelatih Persib Bungkam

Klub harus membayar gaji kecil lagi dan pemain menjadi korban

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Muhammad Akbar
Tangkapan layar pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts dalam wawancara daring, Senin (7/9).
Foto: Dok Persib
Tangkapan layar pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts dalam wawancara daring, Senin (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts menolak untuk mengomentari rumor soal kompetisi Liga 1 2020. Dia hanya ingin adanya kepastian mengenai nasib kompetisi.

Rumor yang beredar diantaranya adalah alternatif format lain. Yakni menjadi hanya satu putaran saja atau menjadi format kompetisi.

"Jika menghentikan kompetisi dan menjadikan turnamen sebagai alternatif, apa poin sebenarnya?" kata Robert dalam wawancara daring, Sabtu (10/10).

Robert tidak ingin berharap banyak karena saat ini yang paling dia inginkan adalah konsistensi dari pengambil keputusan. Daripada terkatung-katung, lebih baik pemangku keputusan tegas dalam mengambil keputusna meski itu adalah hal yang buruk bagi tim.

"Kami butuh konsistensi disini, lebih baik bicara saja, 'oke kompeitisi dan mari berpikir untuk musim 2021,' jika terus bimbang iya apa tidak, apa yang harus dilakukan, karena itu hanya akan membingungkan semua orang," kata Robert.

Robert mengaku kasihan pada kondisi pemain yang saat ini lelah untuk sesuatu yang tidak pasti. Apalagi dengan adanya regulasi mengenai potongan gaji bagi pemain.

"Klub harus membayar gaji kecil lagi dan pemain menjadi korban karena pemain ingin berkain bola tapi pada akhirnya mereka digaji kecil dan harus berjuang untuk keluarga, jadi ini masalah besar," katanya.

Beruntung, para pemain tetap profesional dalam menjalani karirnya. Dia mengakui pandemi virus crorona memang memberikan dampak pada seluruh pekerjaan, namun bukan dengan cara menghentikan kompetisi.

"Karena wabah ini berlaku di seluruh dunia tapi liga-liga di negara lain sudah berjalan lagi dan laga internasional pun sudah bergulir lagi di seluruh dunia. Jadi seperti yang saya katakan, harus ada konsistensi dari pengambil keputusan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement