Kamis 15 Oct 2020 17:58 WIB

Satgas: Jangan Terlena dengan Vaksin

Pelaksanaan protokol kesehatan tetap jurus terbaik memutus rantai penularan Covid-19

Rep: Sapto Andika Candra, Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Foto: istimewa
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengingatkan masyarakat luas agar tidak terbuai dengan ketersediaan vaksin pada masa depan dalam menangkal infeksi virus corona. Vaksin memang menjadi salah satu intervensi medis yang disiapkan pemerintah untuk melawan pandemi, namun para ahli sepakat bahwa pelaksanaan protokol kesehatan, yakni mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, adalah jurus terbaik untuk memutus rantai penularan Covid-19.

"Walaupun vaksin akan dipersiapkan dan diproduksi dalam jangka waktu dekat, kita tidak boleh terlena dengan ini. Kita harus memahami bahwa solusi pengendalian Covid-19 tidaklah hanya satu. Saat ini hal yang terbaik adalah menegakkan protokol kesehatan," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan pers, Kamis (15/10).

Baca Juga

Wiku menjelaskan, vaksin memang sedang diupayakan agar bisa diproduksi lebih cepat. Namun menurutnya, prinsip dasar yang perlu dipahami masyarakat dalam melawan penularan Covid-19 adalah pelaksanaan protokol kesehatan.

Langkah ini bisa dibilang paling sederhana, namun menjadi yang paling ampuh. Pembudayaan protokol kesehatan juga bisa memberi dampak jangka panjang terhadap perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat luas.

"Protokol kesehatan adalah yang paling sederhana tapi berdampak sangat besar. Secara ilmiah terbukti bahwa kepatuhan terhadap protokol kesehatan efektif menurunkan tingkat risiko penularan sampai dengan 85 persen. Jika kita bisa menerapkan ketiga protokol sekaligus risiko penularan akan turun jauh lebih besar," kata Wiku.

photo
karikatur 290 Juta vaksin Corona - (Daan Yahya/Republika)

Kendati begitu, Wiku menyadari bahwa pembiasaan protokol kesehatan dalam adaptasi kebiasaan baru memang tak semudah membalik telapak tangan. Pembiasaan hal baik ini, menurutnya, perlu kerja sama banyak pihak, termasuk pemerintah pusat, daerah, dan komunitas agar benar-benar tertanam di tengah masyarakat.

"Di tengah derasnya arus informasi soal vaksin, kita perlu menanamkan sikap cerdas dan selektif dalam menerima pesan sebelum percaya dan memutuskan membagikan informasi tersebut kepada orang lain," ujar Wiku.

Kepastian mengenai vaksin Covid-19 yang hadir lebih cepat dikonfirmasi sendiri oleh pemerintah. Pemerintah menyebutkan bahwa pasokan vaksin Covid-19 mulai tersedia pada November 2020 seiring dengan kapasitas produksi sejumlah produsen vaksin yang bekerja sama dengan Indonesia.

Ketersediaan vaksin itu dipastikan dalam pertemuan delegasi Indonesia yang terdiri atas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Duta Besar RI Djauhari Oratmangun, dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir saat bertemu dengan pimpinan perusahaan produsen vaksin Covid-19 yakni Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac di China, Sabtu (10/10).

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto juga menegaskan bahwa, kedisiplinan masyarakat terhadap penegakan protokol kesehatan yang menjadi kunci utama dalam menekan penularan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19). Dipilin menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

“Paling depan adalah 3M, karena penyebabnya penyakit menular yang bisa dicegah. Rute penularan dari saluran nafas oleh karenanya yang dilindungi adalah pernafasan dengan masker,” kata Yuri seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (15/10).

Yuri menjelaskan, bahwa sinergi antara hulu dan hilir haruslah kuat. Pada segi hulu, masyarakat harus dilibatkan secara aktif melalui pemberdayaan guna meningkatkan kesadaran akan kegiatan promotif preventif, sementara pada bagian hilir, Pemerintah menyiapkan sistem kesehatan yang terpadu guna mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien yang membutuhkan layanan kesehatan.

“Sisi hulu (masyarakat) adalah menerapkan 3M atau saya menyebutnya sekarang 3W yakni wajib pakai masker, wajib menjaga jarak dan wajib mencuci tangan pakai sabun," ujarnya.

photo
Mengapa Vaksin Itu Penting? - (UGM)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement