Selasa 29 Dec 2020 11:27 WIB

DPR Imbau Masyarakat Waspadai Varian Baru Covid-19

Varian baru SARS-Cov-2 ini bahkan diduga lebih menular dibanding versi sebelumnya.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Hiru Muhammad
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan bahwa setiap kegiatan yang menciptakan kerumunan sudah hampir pasti dapat menimbulkan penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Foto: BNPB
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan bahwa setiap kegiatan yang menciptakan kerumunan sudah hampir pasti dapat menimbulkan penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyoroti ditemukannya varian baru Covid-19 dengan label nama VUI-202012/01 di Inggris. Menurutnya, masyarakat Indonesia perlu mewaspadai hal tersebut, sebab penyebarannya dikatakan sudah ke sejumlah negara."Saya memohon agar masyarakat dapat menanggapi hal ini dengan serius dan bersungguh-sungguh dalam penerapan protokol kesehatan” ujar Azis lewat keterangan tertulisnya, Selasa (29/12).

Kementerian Luar Negeri juga telah menutup pintu masuk warga negara asing (WNA) ke Indonesia di mulai 1 Januari hingga 14 Januari 2021. Keputusan ini di ambil pada rapat kabinet terbatas pada 28 Desember 2020.

“Pemerintah sudah mengambil langkah tepat dan cepat, kita dukung keputusan ini agar rantai penyebaran varian baru Covid-19 ini dapat diputus," ujar Azis.

Di samping itu, pemerintah diminta untuk mengikuti standar sesuai dengan data dan fakta yang menunjukan keganasan varian ini. Salah satu keganasannya yakni menyerang receptor binding domain (RBD). "DPR mendesak agar pemerintah aktif melakukan contact tracing terhadap WNA maupun WNI yang baru-baru ini memasuki Indonesia dari luar negeri, khususnya dari Inggris dan Eropa," ujar Azis.

Namun, masyarakat diminta tidak panik dan memantau informasi pengumuman lebih lanjut. Pemerintah dinilai perlu bekerja keras dalam menekan penyebaran Covid-19 menjelang akhir 2020."Stay at home, dan jalankan protokol kesehatan. DPR mendesak aparat untuk tegas dalam mengawasi penerapan protokol kesehatan, baik pada pelaku usaha maupun individu masyarakat," ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu.

Ketika banyak negara masih berkutat mengendalikan virus Corona, Inggris sudah berhadapan dengan jenis baru Covid-19. Varian baru SARS-Cov-2 ini bahkan diduga lebih menular dibanding versi sebelumnya.

Pemerintah Inggris telah mengumumkan strain baru dari SARS-CoV-2 yang menyebabkan infeksi penyakit Covid-19 hingga 70 persen lebih dapat ditularkan dibandingkan bentuk asli patogen. Strain baru SARS-CoV-2 ini menyebar jauh lebih mudah di antara manusia sebagai hasil dari serangkaian mutasi yang telah diidentifikasi dalam kode genetik patogen. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement