REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pendakwah yang juga kepala Lembaga Peradaban Luhur (LPL) Ustaz Rakhmad Zailani Kiki menjelaskan Syekh Hasan bin Ammar yang merupakan salah satu ulama mazhab Hanafi menjelaskan bahwa dhuha itu sendiri adalah nama waktu yang diawali dengan naiknya matahari hingga sebelum matahari tergelincir, yaitu saat matahari tepat berada di atas kepala. Waktu pelaksanaannya adalah dimulai ketika matahari meninggi setinggi tombak. Sementara batas akhirnya adalah sampai bayangan benda yang tersinari matahari berada tepat di atas benda itu sendiri. Ini sebagaimana keterangan hadits
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam datang ke Madinah, ketika itu aku pun datang ke Madinah. Maka aku pun menemui beliau, lalu aku berkata: wahai Rasulullah, ajarkan aku tentang shalat. Beliau bersabda: kerjakanlah shalat shubuh. Kemudian janganlah shalat ketika matahari sedang terbit sampai ia meninggi. Karena ia sedang terbit di antara dua tanduk setan. Dan ketika itulah orang-orang kafir sujud kepada matahari. Setelah ia meninggi, baru shalat lah. Karena shalat ketika itu dihadiri dan disaksikan (Malaikat), sampai bayangan tombak mengecil” (HR. Muslim no. 832).
"Untuk waktu sholat Dhuha yang terbaik menurut hadist riwayat Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda waktu sholat dhuha terbaik yaitu ketika anak unta merasakan terik matahari, yaitu sekitar 10 atau 15 menit sebelum shalat Dzuhur," jelas ustaz Kiki kepada Republika,co.id pada Kamis (21/1).
Shalat dhuha paling sedikit dikerjakan dua rakaat. Boleh juga dikerjakan empat rakaat, enam rakaat dan maksimal delapan rakaat. Berkaitan dengan jumlah rakaat ini dijelaskan dalam beberapa hadits. Meski pun shalat dhuha boleh dilakukan empat rakaat dengan sekali salam, namun ulama berpendapat yang paling utama adalah mengerjakannya di pisah setiap dua rakaat lalu salam.
Pelaksanaan shalat dhuha sama sebagaimana shalat sunnah lainnya. Hanya saja niat diawal yakni melaksanakan shalat dhuha. Sejumlah riwayat menjelaskan dalam shalat dhuha sunahnya membaca surat as-Syams dan surat ad Dhuha. Setelah melaksanakan shalat dhuha, maka sebaiknya bermunajat dengan melafalkan bacaan doa shalat dhuha. Ada banyak redaksi tentang doa shalat dhuha, tetapi pada intinya doa shalat dhuha berisi permohonan kepada Allah agar menurunkan dan mempermudah datangnya rezeki, mendekatkan rezeki, membersihkan dari rezeki yang haram.