Senin 01 Feb 2021 17:56 WIB

Arab Saudi Siapkan Tindakan Pencegahan Baru

Tindakan pencegahan baru Arab Saudi dibuat.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Arab Saudi Siapkan Tindakan Pencegahan Baru. Foto: Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Arab Saudi Siapkan Tindakan Pencegahan Baru. Foto: Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH—Menteri Kesehatan Arab Saudi mengatakan akan merancang tindakan pencegahan baru yang ketat jika masyarakat terus mengabaikan protokol pencegahan penyebaran Covid-19. 

“Sayangnya dalam beberapa hari terakhir kami mencatat peningkatan yang nyata dan terus meningkatnya infeksi. Salah satu alasan utamanya adalah berkumpul dan mengabaikan  protokol kesehatan,” kata Menteri Kesehatan Saudi Tawfiq Al-Rabiah yang dikutip di Arab News, Senin (1/2). 

Baca Juga

“Kurangnya kepatuhan akan memaksa kita mengambil tindakan untuk melindungi masyarakat. Saya meminta Anda untuk membantu kami mempertahankan keberhasilan yang telah Saudi peroleh dalam memerangi virus corona. Ini adalah tahap yang sangat sulit,” sambungnya.

Kerajaan mencatat 261 kasus baru COVID-19 pada hari Ahad (31/1) dengan tiga orang meninggal, sehingga total menjadi 368.074, dan meningkatkan jumlah kematian menjadi 6.375 sejak pandemi dimulai awal tahun lalu. Angka-angka baru membalikkan posisi Saudi sebagai negara dengan kasus Covid-19 terendah pada awal Juni, kini meroket kembali dengan 2.126 kasus aktif, 362 diantaranya kritis. Kementerian Dalam Negeri mengatakan telah mencatat 18.563 pelanggaran peraturan kesehatan dalam satu pekan terakhir.

Gelombang kedua dari pandemi lebih besar dari yang pertama dan kami tidak kebal terhadapnya," kata Menkes.

“Sangat penting bagi kami untuk menangani pandemi dengan serius,” ujarnya menambahkan.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly mengatakan bahwa telah terjadi peningkatan 50 persen dalam kasus yang dikonfirmasi setiap hari dalam seminggu terakhir di hampir semua wilayah. "Ada peningkatan 200 persen jumlahnya di bulan Januari saja dari kasus terkonfirmasi harian terendah," katanya.

Al-Aly mengatakan 75 persen kasus yang dilaporkan baru-baru ini disebabkan oleh pertemuan publik dan restoran yang tidak mematuhi protokol jarak sosial, pernikahan melebihi jumlah tamu yang diizinkan, pertemuan dan perayaan sosial yang besar.

Gubernur setiap daerah telah menyerukan peningkatan kampanye kesadaran tentang pentingnya jarak sosial dan mengikuti langkah-langkah pencegahan, dan berpegang pada protokol kesehatan dan kebersihan. Mereka juga mengimbau semua sektor bisnis untuk mewaspadai anggota masyarakat yang melanggar peraturan kesehatan.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement