Senin 15 Feb 2021 06:14 WIB

Houthi akan Hentikan Serangan ke Arab Saudi dengan Syarat

Houthi menuntut koalisi pimpinan Saudi mengakhiri serangan udara di Yaman

Red: Nur Aini
Milisi Houthi Yaman telah menawarkan penghentian serangan terhadap Arab Saudi dengan imbalan serangan udara oleh koalisi pimpinan Saudi ke Yaman dihentikan
Milisi Houthi Yaman telah menawarkan penghentian serangan terhadap Arab Saudi dengan imbalan serangan udara oleh koalisi pimpinan Saudi ke Yaman dihentikan

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Milisi Houthi Yaman telah menawarkan penghentian serangan terhadap Arab Saudi dengan imbalan serangan udara oleh koalisi pimpinan Saudi ke Yaman dihentikan

"Kami adalah orang-orang yang menyerukan perdamaian dan telah menawarkan banyak solusi untuk itu, tetapi hasilnya sejauh ini adalah bahwa pemboman yang dilakukan Amerika, Inggris dan Eropa terus berlanjut dan pertempuran terus berlanjut," cuit Muhammad Ali Al-Houthi, anggota kelompok Dewan Politik Houthi, lewat Twitter.

Baca Juga

Al-Houthi mengatakan kelompoknya siap untuk mengambil inisiatif menghentikan serangan terhadap Arab Saudi asalkan "ada keseriusan" dari koalisi pimpinan Saudi untuk mengakhiri "agresi" di Yaman. Belum ada komentar dari otoritas Saudi atau Yaman tentang tawaran Houthi.

Dalam beberapa hari terakhir, milisi Houthi telah mengiatkan serangan drone dan rudal balistik mereka di Arab Saudi, yang menuai kecaman dari Arab dan internasional. Koalisi Arab baru-baru ini mengumumkan intersepsi dan penghancuran sekitar sepuluh drone yang diluncurkan oleh Houthi ke Arab Saudi dalam waktu kurang dari seminggu.

Pada Kamis, Arab Saudi memberi tahu Dewan Keamanan PBB bahwa mereka akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan wilayahnya dan untuk melindungi warganya dari serangan "teroris" Houthi. Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar negara, termasuk ibu kota Sanaa.

Koalisi yang dipimpin Saudi yang bertujuan untuk memulihkan pemerintah Yaman telah memperburuk situasi di kawasan tersebut. Menurut data PBB, konflik di Yaman telah menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Tercatat 233.000 orang tewas, hampir 80 persen atau sekitar 30 juta membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan, dan lebih dari 13 juta menghadapi bahaya mati kelaparan.

* Ibrahim Mukhtar di Ankara berkontribusi pada laporan ini

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/pemberontak-yaman-akan-hentikan-agresi-ke-arab-saudi-dengan-syarat/2144353
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement