Senin 01 Mar 2021 05:47 WIB

Menag Gali Saran Ormas Guna Pererat Ukhuwah Islamiyah

Pertemuan dengan Ormas digunakan untuk menggali saran dan masukan dari para tokoh

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Foto: Dok. Kemenag
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melakukan silaturahmi dan berdiskusi dengan para pimpinan Organisasi Kemasyarakatan (ormas) Islam, Sabtu (27/2). Pertemuan ini digunakan untuk menggali saran dan masukan dari para tokoh, terkait ikhtiar mempererat tali persaudaraan umat Islam.

Hadir dalam pertemuan tersebut, perwakilan pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Muhammadiyah, Jamiyatul Khaer, Al-Washliyah, Persatuan Islam (Persis), Persatuan Umat Islam (PUI), Mathlatul Anwar, Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Rabithah Alawiyah, Sarikat Islam, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Al- Ittihadiyah, Al-Irsyad Al Islamiyah serta Lembaga Persaudaraan Ormas Islam.

Gus Menteri, begitu sapaan akrabnya, menyampaikan salah satu program prioritas yang akan dilakukannya adalah merekatkan kembali semangat ukhuwah Islamiyah umat Islam di Indonesia.

“Ketika Presiden Jokowi meminta saya untuk menjadi Menteri Agama, prioritas pertama  yang akan saya lakukan adalah memperkuat ukhuwah Islamiyah. Karena populasi umat muslim di Indonesia itu di atas 80 persen,” ujar Gus Menteri dalam keterangan yang didapat Republika, Ahad (28/2).

Bila masalah ini bisa diselesaikan dengan baik, ia menyebut akan berdampak terhadap kemajuan bangsa. Kemenag juga disebut telah membuat skala prioritas, permasalahan mana yang harus lebih dahulu diselesaikan.

Lebih lanjut, ia menyebut pihaknya mengharapkan dukungan dari para pimpinan ormas Islam di Indonesia, dalam program Moderasi Beragama yang sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Dalam kesempatan itu, Menag banyak meminta saran dan masukan dari para pimpinan ormas Islam terkait berbagai permasalahan umat. Ia mengaku lebih senang dikritik secara langsung, serta diberi saran dan masukan, daripada diperbincangkan di belakang apalagi melalui media sosial.

Dengan diskusi langsung, ia menilai akan terjadi proses saling bertukar pikiran secara lebih konstrukif dan efektif. Ia juga menyebut akan banyak mendengarkan masukan dan saran dari para kiai dan alim ulama pimpinan ormas Islam daripada berbicara.

"Kita berharap ada barokah dari pertemuan-pertemuan hari ini serta mensinergikan banyak masukan dengan program strategis Kemenag. Ini bukanlah pertemuan pertama dan terakhir, melainkan akan digelar secara berkala,” kata dia.

Dari pertemuan itu, ada banyak saran yang disampaikan para pimpinan ormas Islam. Khususnya, dalam mempererat semangat ukhuwah Islamiyah, pendidikan Islam, serta memperkuat ekonomi umat di tengah pandemi.

Salah satu saran disampaikan Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Habib Zen bin Umar Smith. Ia berharap Kemenag dapat melakukan tabayun kepada para pihak, termasuk pimpinan negara, bila ada persoalan yang menjadi kegelisahan umat.

"Saya yakin di kepemimpinan Gus Yaqut Cholil Qoumas masalah berat yang dihadapi Kemenag dapat menjadi ringan bila diselesaikan dengan benar. Saya setuju dengan skala prioritas Kemenag yakni memperkuat semangat ukhuwah Islamiyah,” kata Habib Zen bin Umar Smith.

Ia juga menyebut perbedaan akan selalu ada. Jangankan sesama umat, sesama saudara kandung saja ada perbedaan. Namun bila perbedaan itu mengakibatkan perpecahan maka perbedaan bukanlah menjadi rahmat melainkan musibah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement