Senin 01 Mar 2021 15:41 WIB

Dialog Wali dengan Anak Kecil ke Baitullah tanpa Kendaraan

Raja seluruh alam adalah Yang Maha Menanggung rezekiku.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Dialog Wali dengan Anak Kecil ke Baitullah tanpa Kendaran. Masjidil Haram tempo dulu.
Foto: Gahetna.nl
Dialog Wali dengan Anak Kecil ke Baitullah tanpa Kendaran. Masjidil Haram tempo dulu.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Suatu ketika seorang wali bernama Syekh Fath Mushili Rah.a sedang berjalan di dalam hutan, ia melihat seorang anak laki-laki yang belum baligh berjalan kaki sambil bergerak-gerak bibirnya. Syekh Fath mengucapkan salam kepada anak kecil itu.

"Salam wahai ankku, mau kemana?" Tanya Syekh Fath

Anak itu menjawab. " Aku sedang berjalan menuju Baitullah."

Syekh Fath bertanya lagi,"Mengapa Bibirmu bergerak-gerak? Tanya Syekh Fath."

Anak kecil itu menjawab. "Aku sedang membaca Alquran." 

Syekh Fath berkata lagi. "Engkau masih kecil dan belum mukallaf." Kata Syekh Fath.

Anak kecil itu menjawab. "Aku selalu melihat bahwa maut juga memangsa orang yang lebih kecil."

Syekh Fath berkata lagi. "Langkahmu pendek dan perjalanannya sangat jauh Apakah engkau mempunyai bekal dan kendaraan?"

Anak kecil itu menjawab. "Tanggung jawabku adalah melangkahkan kaki, dan Allah SWT yang akan menyampaikanku ke tempat tujuan." 

Syekh Fath kembali mencecar. "Apakah bekalmu dan apakah kendaraanmu?"

Dia menjawab. "Bekalku adalah yakin dan kendaraanku adalah kakiku sendiri."

Syekh Fath sedikit meninggi ketika bertanya pada pertanyaan ini.  "Yang aku tanyakan adalah air dan roti?"

Anak itu santi menjawab dengan perumpamaan. "Wahai pamanku apakah bila ada orang yang mengundang paman ke rumahnya untuk makan, paman membawa makan sendiri? Aku sedang berjalan menuju Baitullah." 

Syekh Fath berkata. "Tidak."

Anak kecil itu berkata lagi, kali ini penjelasannya lebih panjang. 

"Tuhanku telah memanggil hamba-hamba-Nya dan telah mengizinkan mereka untuk menziarahin-Nya. Dan orang-orang itu karena kelemahan mereka, mereka membawa serta makanan. Aku sangat sangat tidak suka hal itu, dan aku sangat memuliakan-Nya. Lalu dalam keadaan seperti ini apakah engkau mengira bahwa dia akan menelantarkan aku?"

Syekh Fath menjawab, "Sekali-kali tidak ada yang menelantarkan engkau."

Setelah itu, anak laki-laki tersebut hilang dari penglihatannya Syekh Fath. Dan saat di Makkah, Syekh Fath bertemu dengan anak laki-laki itu, ia berkata kepadanya

"Wahai Syaqiq sampai sekarang engkau masih pada keyakinan mu yang lemah ini." 

Kemudian ia membacakan beberapa bait syair: "Raja seluruh alam adalah Yang Maha Menanggung rezekiku/ Lalu mengapa aku harus membebankan rezeki kepada makhluk. Pemilikku telah menuliskan untukku perkara-perkara yang bermanfaat bagiku dan berbahaya bagi ku sejak aku belum lahir. Dialah Dzat Yang Maha Memberi ketika aku dalam keadaan lapang. Niat baikku adalah temanku ketika aku dalam kesempitan sebagaimana kelemahanku dan kebodohanku tidak bisa menghalangi rezekiku begitu juga kecerdasanku tidak bisa menarik rezekiku".

 

Sumber Kitab Fadhilah Haji Karya Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement