Selasa 09 Mar 2021 11:23 WIB

Saudi Tempatkan Wanita di Kursi Terdepan

Karier wanita Saudi terlihat mengalami peningkatan sejak peluncuran Visi 2030

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Wanita Arab Saudi memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (12/12).
Foto:

Seorang wanita lainnya yang diuntungkan dari perubahan tersebut adalah Noura Al-Dossary. Menjadi yatim piatu di usia muda dan bercerai dengan satu anak perempuan, Al-Dossary berada dalam kesulitan.

Kakak perempuan dan saudara iparnya kerap membantu. Tetapi, dia segera menyadari jika harus menghidupi dirinya sendiri dan sang putri secara finansial.

"Visi 2030 membuka pintu bagi saya yang saya pikir telah dikunci,” katanya. Berasal dari latar belakang konservatif, dan dengan pendidikan terbatas, dia berkelana ke berbagai tempat kerja dan segera mendapatkan pekerjaan di perguruan tinggi kecil.

Kala itu, dia masih merasa tidak puas dengan gaji, suasana kerja dan kurangnya asuransi dan tunjangan. Namun, sebuah peluang segera muncul dengan sendirinya di departemen binatu di sebuah hotel bintang lima.

Dia bekerja dengan memperhatikan detail, ingin belajar dan bersyukur atas kesempatan itu. Ia merasa dihadapkan pada dunia yang berbeda.

"Saya bertemu orang-orang dari berbagai kebangsaan, bercampur dengan lawan jenis dan dengan cepat belajar bahasa Inggris di tempat kerja. Sesuatu yang tidak pernah saya impikan," ucap dia.

Pada Juli 2020, di bawah Dekrit Kerajaan oleh Raja Salman, 13 wanita ditunjuk untuk bertugas di Komisi Hak Asasi Manusia Saudi, membuat setengah dari komisinya adalah wanita. Keputusan ini memberi wanita suara yang lebih keras dan landasan kuat, yang digunakan untuk membuat pengaruh di Kerajaan.

Wanita saat ini menjadi kekuatan pendorong dalam menumbuhkan sumber daya ekonomi alternatif Kerajaan. Selama satu dekade terakhir, terjadi lonjakan jumlah wirausaha, pemilik bisnis dan CEO wanita. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement