Selasa 09 Mar 2021 15:01 WIB

AS Minta Houthi Hentikan Serangan dan Mulai Berdialog

AS meminta Houthi menunjukkan kesediaan mereka untuk terlibat dalam proses politik

Red: Nur Aini
Amerika Serikat (AS) pada Senin (8/3) meminta pemberontak Houthi Yaman untuk berhenti menyerang dan mulai bernegosiasi setelah serangkaian serangan akhir pekan terhadap infrastruktur minyak Arab Saudi.
Amerika Serikat (AS) pada Senin (8/3) meminta pemberontak Houthi Yaman untuk berhenti menyerang dan mulai bernegosiasi setelah serangkaian serangan akhir pekan terhadap infrastruktur minyak Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) pada Senin (8/3) meminta pemberontak Houthi Yaman untuk berhenti menyerang dan mulai bernegosiasi setelah serangkaian serangan akhir pekan terhadap infrastruktur minyak Arab Saudi.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan serangan mengerikan di Kota Ras Tanur dan Dhahran di Saudi timur tidak dapat diterima. Price meminta Houthi menunjukkan kesediaan mereka untuk terlibat dalam proses politik.

Baca Juga

"Serangan seperti ini bukanlah tindakan kelompok yang serius tentang perdamaian. Kami menyerukan kepada semua pihak untuk secara serius berkomitmen pada gencatan senjata, untuk terlibat dalam negosiasi di bawah naungan PBB bersama dengan utusan khusus kami, Tim Linderking, yang, bekerja erat dengan utusan PBB, Martin Griffiths," ungkap dia.

Komentar itu muncul hanya beberapa jam setelah pemerintahan Biden mengatakan sedang menjajaki cara baru untuk membantu Arab Saudi menangkis serangan dari luar perbatasannya. Spekulasi mengenai para pelaku sebagian besar terfokus pada pemberontak Houthi Yaman, yang bertanggung jawab atas gelombang serangan semacam itu di masa lalu.

Tetapi seorang penasihat untuk pengadilan kerajaan Saudi mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa serangan terhadap Ran Tanura tidak berasal dari Yaman, melainkan datang dari Irak atau Iran.

"Semua indikasi mengarah ke Iran," kata penasihat itu.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/as-minta-houthi-hentikan-serangan-dan-mulai-berdialog/2169272
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement