Senin 15 Mar 2021 15:05 WIB

Transformasi Al Washliyah (3-Habis)

Al Washliyah harus mampu mencetak para pendidik yang mumpuni.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
 Logo Al Washliyah
Foto: Istimewa
Logo Al Washliyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Al Washliyah harus mampu untuk mencetak para pendidik yang mumpuni. Setelah itu barulah akan tercipta murid-murid yang mumpuni pula. Dari sekian banyak Lembaga Pendidikan Islam yang dimiliki oleh Al Washliyah, maka Al Washliyah harus mampu mencetak para dai atau para pendakwah yang mampu membawa umat kepada jalan yang Allah Subhannahu wata’alla ridhoi. Inilah modal utama yang sebenarnya agar Al Washliyah dapat lebih berkiprah dalam memperbaiki adab dan ahlak bangsa yang selama ini terus mengalami degradasi secara gradual. Karena tidak ada jalan lain bagi umat untuk memperbaiki adab dan ahlak, selain dengan jalan Pendidikan dan keilmuan.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi saat ini, khususnya teknologi informasi juga membawa dampak buruk bagi penurunan ahlak anak bangsa, meskipun tentu saja banyak juga sisi positifnya yang bisa kita dapatkan.

Baca Juga

Dampak negatif dari pengaruh tontonan di media sosial juga telah banyak menggeser nilai-nilai kearifan yang seharusnya dipahami dan dilakukan oleh umat. Tetapi kini, justru nilai-nilai rendah syaitoniah dan hewaniah yang banyak dipertontonkan dan ditiru oleh umat Islam. Naudzubillah.

Di sinilah tugas berat yang harus diemban oleh para pendakwah atau dai-dai yang dimiliki oleh Al Washliyah, yaitu untuk kembali membawa umat untuk lebih mencintai ilmu, lebih memperbaiki adab dan ahlakj umat Islam Indonesia.

 

Selain itu, tugas berat Al Washliyah juga adalah harus mampu untuk menyebarkan nilai-nilai keIslaman ke seluruh pelosok nusantara, agar masyarakat Indonesia bisa merasakan bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Islam bukanlah agama yang selama ini difitnah dengan kata-kata radikal atau dekat dengan kekerasan.

Setelah jalan dakwah, keilmuan dan Pendidikan telah dilakukan, maka ‘pekerjaan rumah’ selanjutnya adalah, Al Washliyah harus mampu untuk menciptakan sebuah system ekonomi mikro yang kreatif guna mengangkat derajat kehidupan para anggota atau jamaah Al Washliyah khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Kemampuan Al Washliyah dalam memahami keislaman juga harus mampu diinterpretasikan kedalam kemampuan dalam menaikkan taraf ekonomi kehidupan para washliyin.

Semoga muktamar Al Washliyah yang ke XXII pada tanggal 19 - 21 Maret 2021 nanti dapat berjalan dengan sukses dan dapat memberikan banyak solusi atas segala macam permasalahan bangsa yang sedang terjadi dan dapat menambah kecintaan umat terhadap Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement