Senin 15 Mar 2021 22:34 WIB

Program Satu Abad Al Washliyah Bangun 1.000 Masjid Pedalaman

Al Washliyah menargetkan pembangunan 1.000 masjid jelang 1 abad

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Syekh Muhammad Yunus, Guru Para Ulama Al Washliyah. Foto: Logo Al Washliyah
Foto: Istimewa
Syekh Muhammad Yunus, Guru Para Ulama Al Washliyah. Foto: Logo Al Washliyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengurus Besar (PB) Al Washliyah berdiri 1930 yang akan genap berusia satu abad sepuluh tahun lagi. Program satu abad Al-Washliyah salah satunya mewujudkan pembangunan 1.000 masjid di daerah pedalaman. 

Sekretaris Jenderal PB Al Washliyah, KH Masyhuril Khamis, mengatakan ormas Al Washliyah bergerak di bidang dakwah, pendidikan dan sosial. Sebagai hadiah Al Washliyah yang akan berusaia satu abad, ormas ini akan membangun 1.000 masjid di pedalaman. 

Baca Juga

"Ke depan kita punya rencana misi dakwah kita membangun masjid-masjid di perkampungan-perkampungan," kata Kiai Masyhuril kepada Republika.co.id, Senin (15/3).

Dia menerangkan, jadi masjid yang akan dirikan Al Washliyah adalah masjid yang berkaitan dengan pendidikan dan ekonomi kerakyatannya. Itulah masjid yang akan dikembangkan Al Washliyah. 

Dia menyampaikan, Insya Allah, Al Washliyah punya target sekitar 1.000 masjid. Masjid-masjid itu akan membina umat di pedalaman. Masjid-masjid itu juga akan belajar dari masjid yang sukses menjadi lokomotif ekonomi rakyat.  

"Target 1.000 masjid ini sebenarnya Program Satu Abad Al Washliyah, jadi periode (kepengurusan Al Washliyah) lima tahun, tapi visinya untuk satu abad Al Washliyah yakni 10 tahun ke depan, jadi ini hadiah ulang tahun kita (satu abad)," ujarnya.   

Kiai Masyhuril juga menyampaikan pandangan Al Washliyah terhadap kondisi kebangsaan dan keumatan. Dia menegaskan bahwa Al Washliyah tetap mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai menyinggung kehidupan dan perkembangan keagamaan. 

Misalnya Al Washliyah mengkritik kebijakan yang mengizinkan investasi minuman keras (miras) di sejumlah provinsi. Serta mengkritik peta jalan pendidikan nasional yang menghilangkan frasa agama.  

"Jadi sikap kita kepada pemerintah adalah kita bermitra dan berteman, jadi sebagai mitra dan teman yang baik, kalau (pemerintah) salah kita ingatkan, kalau benar kita benarkan," jelasnya.

Dia menegaskan, Al Washliyah adalah mitra dan kawan baik pemerintah, khususnya dalam upaya pembinaan nilai-nilai keagamaan. Karena Al Washliyah adalah ormas keagamaan. Tentunya fikrah Al Washliyah adalah Islam wasathiyah. 

"Negara ini adalah negara Pancasila, maka kita mendukung keberadaan negeri ini agar membangun sesuai format keinginan dari Pancasila itu sendiri," kata Kiai Masyhuril. 

Fuji E Permana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement