Senin 29 Mar 2021 14:06 WIB

Arab Saudi, PBB, dan AS Bahas Penyelesaian Konflik Yaman

Arab Saudi mengusulkan inisiatif perdamaian baru untuk mengakhiri konflik Yaman.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
 Reruntuhan sisa perang di Kota Sana
Foto: EPA-EFE/Yahya Arhab
Reruntuhan sisa perang di Kota Sana

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Duta Besar Arab Saudi untuk Yaman Mohammed bin Saeed Al-Jaber melakukan pertemuan dengan Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Yaman Martin Griffiths dan Utusan Amerika Serikat (AS) untuk Yaman Timothy Lenderking pada Ahad (28/3). Mereka membahas inisiatif untuk mengakhiri konflik Yaman.

Saudi Press Agency dalam laporannya menyebut, pada pertemuan itu mereka membicarakan upaya untuk mencapai solusi politik yang komprehensif guna menyudahi krisis di Yaman. Inisiatif yang baru-baru ini ditawarkan Saudi pun turut dibahas.

Baca Juga

Saudi telah mengusulkan inisiatif perdamaian baru untuk mengakhiri konflik Yaman. Inisiatif tersebut termasuk penerapan gencatan senjata nasional yang akan dilaksanakan di bawah pengawasan PBB. “Kami akan bekerja dengan komunitas internasional, dengan mitra kami dan dengan pemerintah Yaman untuk mendorong prakarsa ini dilaksanakan," kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan pada 22 Maret lalu.

Dia mengatakan Saudi akan melakukan semua upaya untuk menekan kelompok pemberontak Houthi agar bersedia datang ke meja perundingan. "Karena kami yakin bahwa menghentikan pertempuran dan fokus pada solusi politik adalah satu-satunya jalan untuk maju," ujar Pangeran Faisal.

Pangeran Faisal mengungkapkan jika pemerintah Yaman dan kelompok Houthi setuju untuk bernegosiasi, bandara di ibu kota Sanaa bakal dibuka kembali. Impor bahan makanan dan bahan bakar melalui pelabuhan Hodeidah pun dimungkinkan untuk dilakukan.

Pangeran Faisal mengungkapkan, inisiatif tersebut bakal berlaku segera setelah Houthi menyetujuinya. Sejauh ini Houthi masih menolak proposal Saudi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement