Disebutkan museum itu menjadi korban paham ISIS yang melarang penggambaran figuratif, artefak non-Islam, atau bukti peradaban sebelumnya.
Di museum, patung bersayap Asyur hancur. Sebuah perpustakaan yang terdiri dari 25 ribu buku dan manuskrip dibakar menjadi tumpukan abu.
Barang-barang lain sengaja dipindahkan untuk dijual di pasar gelap. Museum itu juga pernah digunakan sebagai kantor perpajakan.
Advertisement