Rabu 07 Apr 2021 07:34 WIB

Pertamina Kelola 13 DPPU untuk Angkutan Haji 2021

Semua storage memiliki kapasitas mencapai 188 ribu kiloliter.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Menjelang hari raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Naru), PT Pertamina (Persero) mengaktifkan Satuan Tugas (SATGAS) semenjak tanggal 7 Desember 2020 kemarin dan akan berakhir tanggal 11 Januari 2021. Untuk wilayah Jawa Bagian Tengah, Pertamina memprediksi adanya peningkatan konsumsi bahan bakar pesawat udara atau avtur jelang periode tersebut yaitu dari rata-rata harian pada bulan November 2020 sebesar 175 Kiloliter (KL) menjadi 193 KL atau naik 10 persen.
Foto: Pertamina
Menjelang hari raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Naru), PT Pertamina (Persero) mengaktifkan Satuan Tugas (SATGAS) semenjak tanggal 7 Desember 2020 kemarin dan akan berakhir tanggal 11 Januari 2021. Untuk wilayah Jawa Bagian Tengah, Pertamina memprediksi adanya peningkatan konsumsi bahan bakar pesawat udara atau avtur jelang periode tersebut yaitu dari rata-rata harian pada bulan November 2020 sebesar 175 Kiloliter (KL) menjadi 193 KL atau naik 10 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) saat ini akan mengelola 13 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) untuk angkutan Haji 2021. Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Masud Khamid mengatakan, DPPU tersebut tersedia mulai dari Aceh sampai Makassar. 

"Kapasitas storage kami ada 188 ribu kiloliter. Kemudian kami punya armada 155 dan mengelola 13 embarkasi dengan jumlah SDM 536 orang," kata Masud dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR, Selasa (6/4). 

Baca Juga

Dia memastikan, infrastruktur di setiap DPPU sudah siap jika penyelenggaraan Haji 2021 dilakukan. Masud mengatakan, semua storage memiliki kapasitas mencapai 188 ribu kiloliter. 

"Selama masa pandemi stok avtur kami sangat tinggi. Jadi di atas 60 hari bahkan sempat di atas 200 hari jadi meskipun penerbangan lagi turun tetapi fasilitas tetap kami jaga," jelas Masud. 

 

Dia menambahkan, dalam data statistik lima tahun terakhir sejak 2015 hingga 2020 rata-rata pertumbuhan di musim haji lima persen. Pada 2018, kata Masud, jumlah konsumsi avtur hingga 85 ribu kiloliter. 

"Kemudian kuota jamaah haji mulai dari 168 ribu pada 2015 sampai 231 ribu sehingga rasio rata-rata perjamaah 380 kiloliter. Garuda Indonesia porsinya 56 persen dan Saudia Airlines 44 persen," ungkap Masud. 

Sebelumnya, maskapai Garuda Indonesia memastikan akan melayani angkutan haji di Aceh, Medan, Padang, jakarta, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Ujung Pandang, dan Lombok. Direktur komersial dan Niaga Garuda Indonesia Muhammad Rizal Pahlevi mengatakan rencananya Garuda Indonesia akan menggunakan tiga tipe pesawat untuk angkutan haji 2021 yakni Boeing 777-300ER, Airbus 330-900 Neo, dan Airbus A330-300.

"Ada beberapa pesawat yang kami tambahkan penyewaan tahun lalu namun tahun ini sudah kami siapkan wide body kami untuk jamaah haji (Boeing 777-300ER dan Airbus 330-900 Neo)," jelas Rizal.

Sementara itu, Saudia Airlines akan mengeluarkan armada sebanyak 33 pesawat yang akan didaftarkan ke Kementerian Perhubungan. President Director Saudia Airlines Indonesia Andri Bermawi mengatakan Saudia Airlines hanya menyiapkan satu tipe pesawat yakni Boeing 777-300 sesuai ketentuan dari Kementerian Agama pada 2021. 

"Embarkasi yang akan dilayani Saudia Airlines pada tahun ini adalah Batam, Kertajati, Surabaya, dan sebagian dari Lampung melalui Cengkareng," jelas Andri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement