Kamis 08 Apr 2021 11:43 WIB

MUI DKI Gelar Pameran Kaligrafi Kontemporer Tingkat ASEAN

Seni kaligrafi kontemporer menjadi salah satu syiar dakwah Islam.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
MUI DKI Gelar Pameran Kaligrafi Kontemporer Tingkat ASEAN. Pengunjung memotret hasil karya Lomba Cabang Khat (Kaligrafi) Al Quran, MTQ Nasional ke-28, di GOR UNP, Padang, Sumatera Barat, Selasa (17/11/2020). Cabang seni kaligrafi Al Quran adalah salah satu dari 8 cabang yang dilombakan pada MTQ Nasional ke-28.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
MUI DKI Gelar Pameran Kaligrafi Kontemporer Tingkat ASEAN. Pengunjung memotret hasil karya Lomba Cabang Khat (Kaligrafi) Al Quran, MTQ Nasional ke-28, di GOR UNP, Padang, Sumatera Barat, Selasa (17/11/2020). Cabang seni kaligrafi Al Quran adalah salah satu dari 8 cabang yang dilombakan pada MTQ Nasional ke-28.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta akan menggelar pameran kaligrafi berjudul "ASEAN Contemporary Islamic Calligraphy Art Virtual Exhibition". Pameran yang bekerja sama dengan Islamic Art Exhibition (IAE) ini akan dilakukan Ahad (11/4).

Rangkaian kegitan ini juga didukung oleh Jakarta Islamic Centre (JIC) dan Dewan Masjid Indonesia Provinsi DKI Jakarta. Hajatan besar ini mengusung tema “Colour Changes The World”.

Baca Juga

Tema ini disebut menjadi isu penting, bagaimana warna dunia seharusnya menjadi warna kehidupan yang indah, menyenangkan, membahagiakan dan mensejahterakan. Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar menyebut di tengah pandemi yang masih belum reda, tatanan budaya kehidupan menjadi warna yang suram.

Hadir rasa takut, kecemasan, ketidakpastian, saling mencurigai, menghindar menjaga jarak, bahkan sesuatu yang sebelumnya dekat menjadi terasa jauh. Salah satu upaya Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta adalah menghadirkan warna baru melalui syiar dakwah Islam melalui karya seni kaligrafi kontemporer.

Agama membuat hidup jadi terarah, dengan ilmu hidup menjadi mudah, dan seni membuat hidup menjadi indah. "Inilah salah satu peran bidang pembinaan seni budaya Islam Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta” kata KH. Munahar Muchtar dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Kamis (8/4).

Pameran virtual kaligrafi kontemporer tingkat ASEAN ini menghadirkan para maestro dan seniman kaligrafer Indonesia sebanyak 70 seniman. Dikuti negara jiran Malaysia 14 seniman, Brunei Darussalam empat seniman dan Singapura empat Seniman.

Deretan Maestro kaligrafer Indonesia hadir dari lintas usia. Di antaranya M. Arif Syukur sekaligus Direktur IAE, AD Pirous, Didin Sirojuddin AR, Syaiful Adnan, Handono Hadi, Badrus Zaman Prof. Tulus Warsito, Fadjar Sutardi, Derry Sulaiman, Ilham Khoiri, Agus Baqul, Sholeh Ahmad, Suharno El faiz, Khoirunnisa Affandi, Prof. Madya Nor Azlin Hamidon dari Malaysia dan yang lainnya.

Direktur Islamic Art Exhibition, M. Arif Syukur, menyebut kegiatan ini merupakan bagian dari proyeksi pengembangan menjadikan Jakarta Sebagai Pusat Seni Kaligrafi Islam di Indonesia dan dunia. Bukan pada proses pembelajarannya, tapi pada nilai bisnis kreatifitas seni kaligrafi Islam, semua ini searah dan sebangun dengan pengembangan Ekonomi Kreatif.

"Kalau Yogyakarta menjadi kiblat seniman lukis umum, Bandung menjadi kiblat dalam teknologi desain, maka Jakarta harus mengambil peran sebagai tempat transaksi seni kaligrafi Islam," ujar M. Arif Syukur.

Pembukaan pameran virtual kaligrafi kontemporer tingkat ASEAN ini rencananya akan menghadirkan Sambutan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, Hj. Fahira Idris, serta AD Pirous selaku lokomotif lajunya kaligrafi Islam di Indonesia.

Rangkaian Kegiatan ini akan berlangsung selama satu bulan, dari tanggal 11 April hingga 11 Mei 2021. Disamping kegiatan pameran, juga diselenggarakan seminar yang membahas tentang Seni kaligrafi selama bulan Ramadhan. Pameran ini dapat diakses di www.IslamicArtExhibition.com.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement