Senin 26 Apr 2021 22:08 WIB

Polisi dan Warga Sholat Ghaib untuk Awak Nanggala-402

KRI Nanggala-402 tenggelam (subsunk) di perairan Pulau Bali, sejak Rabu (21/4).

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Mas Alamil Huda
FOTO ARSIP - Kapal Selam KRI Nanggala-402.
Foto: ANTARAFOTO
FOTO ARSIP - Kapal Selam KRI Nanggala-402.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Anggota Polres Lampung Tengah bersama masyarakat menggelar Sholat Ghaib untuk seluruh awak KRI Nanggala-402 yang gugur saat menjalankan tugas negara. KRI Nanggala-402 tenggelam (subsunk) di perairan Pulau Bali, sejak Rabu (21/4) dini hari.

Petugas Polres Lampung Tengah bersama masyarakat menggelar Sholat Ghaib di Masjid Jami Jabal Rahmah seusai Shalat Dhuhur. Imam Sholat Ghaib diserahkan pada Syahri Munir, yang juga dai Kamtibmas Polres Lampung Tengah.

Menurut Kabag Ops Kompol Juli Sundara, sholat tersebut untuk mendoakan putra terbaik bangsa dan negara dalam menjalankan tugas negara menjaga keamanan wilayah laut Indonesia. Ke-53 awak KRI Nanggala-402 gugur sebagai pejuang syuhada saat melakukan latihan di perairan Selat Bali.

"Kami turut berduka atas musibah tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 saat menjalani tugas negara," kata Juli Sundara, Senin (26/4).

Menurut dia, semua awak kapal selam tersebut adalah putra terbaik bangsa yang perlu mendapat apresiasi dari semua pihak, semoga semuanya diberikan yang terbaik dan husnuh khotimah. Kepada keluarga, ia berharap dapat sabar dan tabah dalam menerima musibah tersebut.

Sholat Ghaib tersebut digelar bersama masyarakat di masjid terbesar di Kabupaten Lampung Tengah, persis berada di sisi jalan lintas sumatra. Pelaksanaan sholat tetap menerapkan aturan protokol kesehatan.

Kapal selam KRI Nanggala-402 tenggelam di perairan Pulau Bali, sejak Rabu dini hari lalu. Setelah tiga hari bertahan, serpihan kapal dan barang lainnya ditemukan. KRI Nanggala membawa 53 orang terdiri dari 49 anak buah kapal, dan seorang komandan satuan, dan tiga personel senjata. Kapal hilang kontak saat komandan pelatihan hendak memberikan otoritas penembakan torpedo. Panglima TNI Marsekal TNI  Hadi Tjahjanto menyatakan, semua awak kapal gugur dalam menjalankan tugas. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement