Sabtu 01 May 2021 00:25 WIB

Kabar Indah Umat Islam: Perdamaian Arab Saudi dengan Iran

Rencana perdamaian Arab Saudi dan Iran ini cukup mengejutkan dunia

Rep: Anadolu/ Red: Elba Damhuri
Rencana perdamaian Arab Saudi dengan Iran
Foto: Republika/Mardiah
Rencana perdamaian Arab Saudi dengan Iran

REPUBLIKA.CO.ID -- Oleh Umar Idris, Jurnalis Anadolu Indonesia

Dua negara Muslim yang selama ini berseteru dan memperebutkan pengaruh di kawasan Timur Tengah, yakni Arab Saudi dan Iran, kini memasuki babak baru dalam kerja sama regional.

Putra mahkota Arab Saudi mengatakan dalam wawancara yang disiarkan televisi minggu ini bahwa negaranya menginginkan hubungan baik dengan Iran. Pernyataan ini menandai berakhirnya sikap keras Riyadh terhadap Teheran.

"Kami ingin Iran yang sejahtera dan memiliki kepentingan bersama satu sama lain, tetapi masalah kami adalah tindakan negatif mereka, seperti program nuklirnya atau dukungan untuk milisi terlarang di kawasan itu, atau program rudal balistiknya," kata bin Salman kepada Al Arabiya TV.

“Kami bekerja dengan mitra kami untuk mengatasi masalah ini, dan kami berharap dapat mengatasinya dan memiliki hubungan yang baik dan positif dengan semua orang," tambah dia.

Harian Inggris The Financial Times baru-baru ini bahkan melaporkan bahwa delegasi Saudi dan Iran telah bertemu di ibu kota Irak, Baghdad, pada 9 April.

Menurut laporan itu, pertemuan tersebut ditujukan untuk meredakan ketegangan antara rival regional. Serangan terhadap Arab Saudi oleh pemberontak Houthi Yaman juga menjadi bagian dari diskusi.

Laporan itu mengklaim kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan putaran pembicaraan lagi.

Ajakan Arab Saudi ini sepertinya tidak bertepuk sebelah tangan. Iran menyambut baik perubahan pendekatan Arab Saudi terhadap hubungan Teheran-Riyadh.

Kementerian Luar Negeri Iran pada Kamis menyambut baik pernyataan Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman tentang hubungan Teheran dan Riyadh.

"Iran dan Arab Saudi, sebagai dua negara penting di kawasan dan dunia Muslim, dapat memasuki babak baru interaksi dan kerja sama untuk mencapai perdamaian, stabilitas, dan pembangunan kawasan dengan mengadopsi pendekatan konstruktif dan berbasis dialog," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh dalam sebuah pernyataan.

Perubahan yang dipengaruhi Amerika Serikat

Kedua negara ini telah berseteru cukup lama, sehingga mencuatnya rencana untuk memperbaiki hubungan kerja sama memang cukup mengejutkan.

Pakar kawasan Timur Tengah Universitas Indonesia, Yon Mahmudi, mengakui dia cukup terkejut dengan perubahan kebijakan antara kedua negara, khususnya dari Arab Saudi.

Menurut Yon, penyebabnya tak lain berawal dari adanya perubahan kebijakan pemerintahan di Amerika Serikat dari Trump kepada Joe Biden.

"Kedua negara ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan Amerika pada satu sisi, Arab Saudi sangat dekat dengan Amerika, sementara Iran anti terhadap Amerika," kata Yon ketika dihubungi Anadolu Agency, Jumat.

 

Sumber: https://www.aa.com.tr/id/berita-analisis/rencana-perdamaian-arab-saudi-dengan-iran-angin-segar-bagi-dunia-muslim-/2226051

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement