Selasa 04 May 2021 12:07 WIB

Kerumunan di Tanah Abang, DPRD DKI: Harusnya Bisa Dicegah

Selain Tanah Abang, pengawasan juga perlu dilakukan di pusat keramaian lain

Rep: Flori Sidebang/ Red: Hiru Muhammad
Warga mengantre bus Transjakarta di Halte Jak Lingko Tanah Abang, Jakarta, Senin (3/5/2021). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyediakan layanan bus TransJakarta gratis bagi para penumpang yang tidak bisa naik KRL dari Stasiun Tanah Abang.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Warga mengantre bus Transjakarta di Halte Jak Lingko Tanah Abang, Jakarta, Senin (3/5/2021). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyediakan layanan bus TransJakarta gratis bagi para penumpang yang tidak bisa naik KRL dari Stasiun Tanah Abang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengevaluasi pelaksanaan upaya terpadu penanggulangan Covid-19. Evaluasi tersebut diperlukan menyusul melonjaknya pengunjung Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Sabtu (1/5) dan Ahad (2/5) kemarin.

"Karena seharusnya ini bisa dicegah. Kerja-kerja Satgas Covid-19 di DKI Jakarta kemana kalau bisa sampai terjadi kerumunan seperti itu," kata Pras dalam keterangan tertulis resminya, Selasa (4/5).

Pras menjelaskan, dalam Perda Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Covid-19, Pemprov DKI Jakarta jelas memiliki kewenangan melakukan pengawasan terhadap kegiatan masyarakat. 

Menurut Pras, meningkatnya pengunjung di Pasar Tanah Abang wajar terjadi mengingat sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Ia pun menilai, hal ini sangat baik untuk pemulihan perekonomian di masa pandemi.

Namun, dia menegaskan, kegiatan itu tetap harus dibarengi dengan pengawasan dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Sebab, Pras menuturkan, dalam Perda Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Covid-19, Pemprov DKI Jakarta jelas memiliki kewenangan melakukan pengawasan terhadap kegiatan masyarakat. 

"Tetapi pengawasan protokol kesehatan dengan menata jarak dan pembatasan tehadap pengunjung ini yang harusnya ditegakkan Satgas Covid-19 di lapangan. Nah, kalau sudah terjadi kerumunan seperti ini, lalu tiba-tiba jumlah kasus penularan meningkat bagaimana?" tuturnya.

Selain Tanah Abang, politikus PDIP itu juga mengimbau agar Satgas Covid-19 DKI Jakarta turut meningkatkan pengawasan di tiap-tiap lokasi perbelanjaan lainnya jelang Lebaran. Tujuannya, untuk meminimalisasi angka penyebaran virus corona. 

"Di sini saya meminta ketegasan pemerintah dan juga sinergitas kerja dari institusi TNI dan Polri. Karena kita harus meminimalisir terjadinya klaster baru. Jangan sampai kita sama seperti negara lain yang mengalami tsunami," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Pasar Tanah Abang pada Sabtu dan Ahad kemarin mendadak ramai dikunjungi orang. Hal tersebut tampak dari video yang beredar dan viral di media sosial. Kondisi itu pun dikhawatirkan akan memicu klaster penularan Covid-19 baru dengan konsekuensi melonjaknya kasus penularan di DKI Jakarta.

Adapun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, jumlah pengunjung di pasar Tanah Abang mengalami lonjakan jelang Lebaran 2021. Dia menyebut, lonjakan pengunjung itu terjadi pada Sabtu (1/5) sebanyak 87 ribu orang dari sebelumnya 35 ribu orang. Sedangkan pada Ahad (2/5), jelas dia, diperkirakan ada sekitar 100 ribu pengunjung di Pasar Tanah Abang. 

Anies menuturkan, Pemprov DKI pun akan melakukan sejumlah upaya untuk mengendalikan pengawasan protokol kesehatan di lokasi tersebut. Pengendalian pengawasan itu, jelas dia, melibatkan ribuan personel gabungan dari TNI-Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta. 

"Nah, pengendalian dilakukan kerahkan sekitar 2.500 personel, terdiri dari polisi ada Brimob, Sabhara. Dari TNI ada dari Kodam, dari Angkatan AL Marinir, Angkatan Udara Paskhas, dan juga Satpol PP. Diterjunkan untuk menjaga ketertiban prokes," kata Anies di Blok A Pasar Tanah Abang, Ahad (2/5).

Anies menambahkan, jam tutup pasar tersebut akan dibagi dua, yakni pukul 16.00 WIB dan 17.00 WIB. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengunjung keluar dalam waktu bersamaan menuju lokasi yang hampir sama, yakni stasiun Tanah Abang. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement