Kamis 03 Jun 2021 07:41 WIB

Konten Pro-Palestina Dikebiri, Karyawan Facebook Protes

Ratusan karyawan Facebook menuntut agar konten pro-Palestina mendapat tempat.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Ratusan karyawan Facebook menuntut agar konten pro-Palestina mendapat tempat. Ilustrasi Facebook
Foto: REUTERS
Ratusan karyawan Facebook menuntut agar konten pro-Palestina mendapat tempat. Ilustrasi Facebook

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hampir 200 karyawan Facebook menandatangani surat terbuka yang menyerukan pimpinan perusahaan untuk mengatasi penindasan terhadap konten pro-Palestina.

Surat ini menyusul agresi terbaru Israel di Gaza yang menyebabkan ratusan warga Palestina tewas, termasuk 66 anak-anak dan 29 wanita.

Baca Juga

Selama ini, Facebook mendapat kecaman dari berbagai pihak karena menekan konten pro-Palestina. Surat itu mendesak Facebook untuk memperkenalkan langkah-langkah baru guna memastikan konten pro-Palestina tidak diturunkan.

“Seperti yang disoroti karyawan, pers, dan anggota kongres, pengguna dan komunitas kami pada umumnya merasa kami gagal memenuhi janji kami untuk melindungi ekspresi terbuka seputar situasi di Palestina,” kata pernyataan staf dalam surat terbuka.

“Kami percaya Facebook harus berbuat lebih banyak untuk memahami pengguna kami dan berupaya membangun kembali kepercayaan mereka,” kata mereka.

Surat itu, juga menyerukan Facebook untuk berkomitmen mempekerjakan lebih banyak orang Palestina, menerbitkan lebih banyak data tentang permintaan penghapusan konten yang disponsori pemerintah, dan mengklarifikasi kebijakannya seputar anti-Semitisme.

Selain itu, seruan lain merujuk pada unggahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menggambarkan warga sipil Palestina sebagai teroris ke dewan pengawas independennya. Facebook telah mengakui masalah tersebut.

“Kami tahu ada beberapa masalah yang memengaruhi kemampuan orang untuk berbagi di aplikasi kami. Sementara kami memperbaikinya, masalah itu seharusnya tidak pernah terjadi dan kami minta maaf kepada siapa pun yang percaya ini adalah penekanan suara mereka yang disengaja,” kata Facebook kemarin.

Pihak Facebook menyebut mereka telah merancang kebijakan untuk memberikan suara kepada semua orang dan menerapkannya secara seimbang, terlepas dari siapa yang mengunggahnya.

Dikutip Middle East Monitor, Kamis (3/6), penindasan konten pro-Palestina oleh Facebook dan Instagram mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya selama serangan Israel.

Sejumlah kantor berita Palestina dan pelapor khusus PBB mengirim pengaduan resmi ke Facebook terkait hal kebebasan berpendapat dan berekspresi. Mereka meminta agar Facebook meninjau masalah itu secepatnya.

Upaya Facebook untuk menekan konten pro-Palestina adalah bagian dari kampanye yang lebih luas untuk mengurangi kritik terhadap Israel di media dan masyarakat.

Dalam contoh terbaru, BBC menghapus serangkaian video pendidikan tentang Palestina dan asal-usul proyek penjajahan Israel yang sedang berlangsung setelah tekanan dari organisasi pro-Israel. UK Lawyers for Israel (UKLFI) mengeklaim bahwa video itu tidak seimbang dan partisan.

 

Sumber: middleeastmonitor  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement