Kamis 03 Jun 2021 16:46 WIB

Tak Kirim Jamaah Haji, Biro Travel Haji Terancam Bangkrut

Tak bisa kirim jamaah haji tahun ini, biro travel haji-umroh terancam bangkrut

Jamaah haji wukuf di Arafah selama pandemi Covid-19.
Foto: google.com
Jamaah haji wukuf di Arafah selama pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Gapura (Gabungan Pengusaha Haji dan Umroh) Baluki Ahmad mengatakan, adanya keputusan dari pihak Kemenag bahwa tahun ini jamaah haji Indonesia tak diberangkatkan ke Tanah Suci merupakan pukulan sangat telak bagi seluruh pengusaha travel haji dan umroh. Mereka kini sudah tak bisa apa-apa lagi dan kian sulit mempertahanlan kelangsungan usahanya.

''Habislah sudah. Pukulan Indonesia tak bisa kirim jamaah haji tahun ini benar-benar membuat kami tersuruk. Ibarat tinju kami terpukul KO. Kini, satu-satu peluang yang muncul hanya nanti ketika jamaah umroh bisa dikirimkan ke Saudi. Tapi, ini masih lama. Yang pasti kami sekarang terancam bangkrut total,'' kata Baluki di Jakarta, Jumat (3/6).

Baluki mengatakan, sejak diumumkan tidak ada pemberangkatan jamaah haji itu, pihaknya mulai sekarang tak mampu lagi bayar gaji pegawai. Usaha dan keinginan agar para karyawan masih bisa dibayar karena akan masih ada pendapatan bila jamaah haji tahun ini bisa berangkat, habis sudah.

''Ini yang membuat kami sangat sedih. Sebab, meski pandemi sudah berjalan sekian lama, sampai 31 Juni lalu, karyawan kami masih terima gaji secara utuh. Tapi, semenjak ada pengumuman itu, kami tak kuasa lagi dan harapan kami mendapat sedikit pendapatan pun musnah,'' ujarnya.

Baluki mengatakan, keputusan untuk 'nekat' membayar gaji karyawan meskipun sudah tak ada pendapatan masuk, lebih karena hubungan kekeluargaan belaka. "Mereka sudah bekerja bersama kami puluhan tahun. Sudah menjadi saudara. Maka, kami--meski ada pandemi--sampai kemarin masih terus membayarkan gajinya seperti biasa. Inilah yang membuat kami sangat terpukul."

Baluki mengatakan, seluruh binsis travel haji saat ini memang terpukul hebat. Utangnya pun berjibun. Celakanya, meski sempat ada pembayaran kepada pihak rekan bisnis travel haji di Saudi, uang kami tak dapat ditarik.

''Ya, kami anggap ini qadarullah saja. Kami pasrah dengan keputusan pemerintah. Entah apa yang akan terjadi ke depan. Wallahu a'lam,'' katanya menegaskan.

Menyinggung harapan bila nanti umroh tahun ini bisa diberangkatkan dari Indonesia, Baluki menegaskan hanya bisa berharap. Dan, asa ini pun tak terlalu banyak. ''Ya situasinya tengah seperti ini. Nyatanya Pemerintah Saudi belum percaya dengan menerima kedatangan jamaah haji Indonesia. Untuk umroh, kita lihat saja nanti. Tapi, yang paling nyata, kami kini hancur-lebur,'' katanya.

Semua tahu, kini para pebisnis travel haji dan umroh sangat menderita. Bahkan, banyak di antaranya beralih profesi sedakar menyambung hidup. Ada yang membuka warung makan, ritel, hingga jual sepeda. Padahal, sebelum pandemi banyak di antara mereka mampu memberangkatan jamaah haji dan umroh ribuan orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement