Jumat 04 Jun 2021 07:30 WIB

Pakistan Prioritaskan Vaksinasi Covid-19 Pfizer untuk Calhaj

Pakistan melakukan vaksinasi dengan skema COVAX dari WHO

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Pakistan melakukan vaksinasi dengan skema COVAX dari WHO. Ilustrasi vaksin Pfizer
Foto: AP/Vincent Thian
Pakistan melakukan vaksinasi dengan skema COVAX dari WHO. Ilustrasi vaksin Pfizer

IHRAM.CO.ID, KARACHI – Menteri Federal untuk Perencanaan, Pengembangan, dan Inisiatif Khusus Pakistan, Asad Umar, mengatakan warga negara yang berniat menunaikan haji tahun ini akan diprioritaskan menerima vaksin Pfizer.

Prioritas ini juga diberikan bagi warga yang bekerja di luar negeri dengan visa kerja, maupun pelajar yang bepergian ke negara lain untuk studi. 

Baca Juga

Asad Umar mengatakan dosis vaksin Pfizer dalam jumlah terbatas telah diperoleh Pakistan bulan ini. Karena itu, dia menegaskan preferensi pemberian vaksin akan diberikan kepada beberapa segmen. 

Dilansir di Business Recorder, Jumat (4/6), dia juga menambahkan Pakistan akan menerima lebih banyak dosis Pfizer di beberapa waktu mendatang. 

Dia mengungkapkan sebuah keputusan harus diambil di tingkat internasional, terkait negara-negara yang tidak menerima sertifikat vaksinasi vaksin China. Hal ini dinilai akan menimbulkan masalah bagi seluruh dunia. 

“Jika setiap negara mewajibkan pengunjung untuk diinokulasi dengan [merek] vaksin pilihan mereka, seluruh dunia akan menderita,” katanya. 

Tak hanya itu, dia juga menambahkan vaksin Covid-19 milik China adalah merek yang paling banyak diekspor di dunia saat ini.  

Sebelumnya, lebih dari 100 ribu dosis vaksin Pfizer tiba di negara itu. Vaksin ini diberikan ke Pakistan secara gratis melalui skema COVAX, aliansi berbagi vaksin dari WHO. 

Pemerintah juga berencana untuk membeli satu hingga dua juta dosis vaksin Pfizer langsung dari produsen melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 

Saat ini, terjadi peningkatan tajam permintaan vaksin Covid-19 mengingat semakin banyak orang yang mendaftar untuk vaksinasi. Sebagai bagian dari upaya untuk menjaga masyarakat agar tidak terinfeksi virus corona, Pusat Komando dan Operasi Nasional (NCOC) memutuskan memulai kampanye vaksinasi secara besar-besaran. 

Kampanye vaksinasi ini berjalan di bawah skema pendekatan seluruh bangsa yang bekerja sama dengan berbagai mitra publik dan swasta. 

NCOC telah menetapkan target dengan memvaksinasi 70 juta orang pada akhir tahun ini. Menteri Perencanaan Asad Umar mengatakan percepatan vaksinasi di negara ini dimungkinkan oleh investasi besar oleh pemerintah federal. 

Terakhir, dia menambahkan pemerintah akan menghabiskan lebih banyak dana di tahun depan untuk pengadaan vaksin.  

 

Sumber: brecorder 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement