IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Bagi jamaah haji dan umroh, setelah melaksanakan rangkaian ibadah tersebut, disunnahkan berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW. Imam Ghazali menuliskan dalam kitabnya Asrar Al-Haj tata cara (adab) ketika menziarahi makam Rasulullah SAW.
Di antara adab tersebut, di antaranya berdiri di dekat posisi wajahnya Rasulullah SAW, yaitu dengan membelakangi kiblat dan menghadap dinding makam kurang lebih empat hasta dari tiang yang terletak di sudut dinding makam. Peziarah memposisikan diri di lampu gantung tepat di atas kepalanya.
Keharusan itu, kata Imam Ghazali, seperti diriwayatkan Ibnu Abu Fadik. Dia berkata, "Telah menyampaikan kepada ku Umar bin hafs, bahwa Ibnu Abu Malika berkata barangsiapa yang senang berdiri di hadapan nabi, maka hendaklah menempati lampu gantung yang berada di arah kiblat di sisiku bersama karena itu berada tepat di atas kepala Baginda Rasulullah. Bukan merupakan sunnah apabila menyentuh dinding dan menciumnya.".
Namun, disunnahkan berdiri lebih dekat dengan makam Rasulullah dan berdiri penuh penghormatan sambil mengucapkan salam.