Jumat 09 Jul 2021 00:15 WIB

Peringkat Indonesia dalam Industri Halal Dunia Diapresiasi

Indonesia masuk ke dalam 10 besar negara kategori keuangan syariah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Peringkat Indonesia dalam Industri Halal Dunia Diapresiasi (ilustrasi).
Foto: alifarabia.com
Peringkat Indonesia dalam Industri Halal Dunia Diapresiasi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indonesia Halal Watch (IHW) mengapresiasi peringkat Indonesia dalam industri halal dunia. Sebab Indonesia termasuk negara yang menduduki peringkat baik dalam kategori indikator ekonomi Islam, keuangan syariah, wisata halal dan fashion Muslim.

Direktur Eksekutif IHW, Ikhsan Abdullah, mengatakan, mengapresiasi peringkat Indonesia dalam industri halal dunia berdasarkan laporan State of Global Islamic Report 2019/ 2020. Menurut laporan itu, Indonesia masuk 15 besar negara dalam kategori indikator ekonomi Islam secara global, Indonesia berada pada peringkat kelima.

"Indonesia masuk ke dalam 10 besar negara kategori keuangan syariah, Indonesia berada pada peringkat kelima," kata Ikhsan melalui pesan tertulis kepada Republika, Kamis (8/7).

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menambahkan, Indonesia juga masuk 10 besar negara dalam kategori wisata halal. Pada kategori ini Indonesia berada di urutan keempat. Indonesia masuk 10 besar negara kategori fashion Muslim dengan menduduki peringkat ketiga.

Akan tetapi, dalam laporan State of Global Islamic Report 2019/ 2020. Indonesia belum masuk dalam 10 besar negara kategori makanan halal. Indonesia juga belum masuk 10 besar negara kategori media dan rekreasi, serta kategori farmasi dan kosmetik.

Sebelumnya, IHW mengapresiasi kerja keras Wakil Presiden Indonesia KH Ma'ruf Amin selaku Ketua Pelaksana Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dalam meningkatkan ekspor produk halal dan industri keuangan syariah.

"Di masa pandemi Covid-19 ternyata produk halal dan industri keuangan syariah bertumbuh baik dan memberikan dukungan bagi angka pertumbuhan ekonomi nasional yang positif, bahkan dalam percaturan global," ujar Ikhsan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement