Dalam sebuah wawancara dengan Arab News ketika meriam masih aktif, Juru bicara Kepolisian Makkah, Mayor Abdul Mohsin al-Maimani, mengungkapkan betapa populernya meriam itu di masyarakat. "Ketika polisi Makkah didirikan 75 tahun lalu, mereka dipercaya untuk merawat dan menjaga meriam ini. Setelah Idul Fitri, meriam dikembalikan ke departemen khusus," ujarnya.
Menurut Direktur Center of Makkah History, Dr Fawaz Al-Dahas, meriam itu telah berdiri di Gunung Abu Al-Madafaa setidaknya selama satu abad. Orang-orang Makkah menghubungkan cinta mereka pada bulan suci dengan keduanya, meriam dan gunung.
"Dulu, tidak mungkin mendengar suara muazin Masjidil Haram, jadi meriam melakukan tugas itu atas nama mereka. Itu tetap menjadi tradisi yang dipegang teguh," kata Al-Dahas.