Senin 26 Jul 2021 22:53 WIB

Legislator Minta Pemprov Jateng Jaga Ketersediaan Oksigen

Sumber pasokan oksigen tidak hanya bisa mengandalkan dari distributor di Jateng.

Petugas menurunkan bantuan oksigen konsentrator (alat yang bisa mengubah oksigen bebas di udara menjadi oksigen lebih murni) dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di Kantor Dinas Kesehatan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (24/7/2021). Sebanyak 150 unit oksigen konsentrator tersebut akan dikirimkan ke 15 rumah sakit di Kota Solo untuk penanganan pasien COVID-19 dengan gangguan pernafasan ringan hingga sedang.
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Petugas menurunkan bantuan oksigen konsentrator (alat yang bisa mengubah oksigen bebas di udara menjadi oksigen lebih murni) dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di Kantor Dinas Kesehatan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (24/7/2021). Sebanyak 150 unit oksigen konsentrator tersebut akan dikirimkan ke 15 rumah sakit di Kota Solo untuk penanganan pasien COVID-19 dengan gangguan pernafasan ringan hingga sedang.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah meminta pemerintah provinsi setempatmenjaga ketersediaan oksigen di rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.

"Perlu langkah konkret untuk memastikan ketersediaan oksigen karena sampai saat ini masih ada defisit yang cukup besar soal kebutuhan oksigen ini di Jawa Tengah. Jadi ini tentu sangat berbahaya, jika kemudian muncul kasus yang tinggi, dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit," kata Ketua Komisi E DPRD Jawa Tengah Abdul Hamid di Semarang, Senin (26/7).

Menurut dia, sumber pasokan oksigen tidak hanya bisa mengandalkan dari distributor di Jateng, melainkan dari sejumlah provinsi lain sebab kebutuhan oksigen sentral di rumah sakit sangat besar.

"Ujungnya, nanti pada distribusi juga saat Jateng membutuhkan. Distribusi sendiri karena dari luar Jateng, tentu sulit dikontrol. Oleh karena itu, jangan kemudian gubernur bilang oksigen aman, oksigen aman," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, ketersediaan oksigen ini harus dipantau agar jangan baru bergerak saat rumah sakit benar-benar kehabisan oksigen.

Menurut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, tindakan Pemprov Jateng belum cukup meskipun sudah dibentuk satuan tugas hingga aplikasi data ketersediaan oksigen."Harus terus mencari sumber produksi oksigen, menambah armada untuk distribusi juga harus dilakukan," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan bahwa persediaan oksigen untuk pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit se-Jateng dalam kondisi aman dan memadai. Ia mengungkapkan saat ini pihaknya sudah membeli isotank dari Singapura dan akan tiba di Indonesia dalam waktu dekat.

"Saya lagi membeli isotank dari Singapura, mudah-mudahan nanti segera datang, kalau ini segera datang kita akan isi. Beberapa kita akan 'disiapkan di Banyumas agar kemudian bisa menjangkau wilayah sana," ujar dia.

Ganjar juga menegaskan persoalan oksigen saat ini memang sedang mengalami kekurangan dan solusi alternatifnya adalah mengganti dengan oksigen konsentrator.

"Beberapa rumah sakit sudah saya minta untuk beli oksigen generator. Kita tidak bisa berharap lagi memang pada oksigen cair. Saya juga lagi minta ke beberapa daerah di luar Jawa dan saat ini lagi berproses tapi semua kendalanya ada di isotanknya, maka saya lagi beli isotank ini dan cari tempat lain agar bisa membantu," katanya.

 

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement